Senin, Desember 28, 2009 0 komentar

Papa

Ada sebuah tulisan tentang Papa yang gw dapet dari adek gw di FB. Katanya sedih banget dan menggugah hati kita tentang apa sebenarnya yang ada dalam pikiran seorang papa, seorang ayah, untuk putri kecilnya tersayang. Ini bukan tulisan gw. Gw hanya mem-post-kannya di sini karena tulisan ini terlalu indah untuk disimpan sendiri.

Untuk penulisnya, terima kasih banyak atas kata-kata indah yang menggugah!


Biasanya, bagi seorang anak perempuan yang sudah dewasa, yang sedang bekerja diperantauan, yang ikut suaminya merantau di luar kota atau luar negeri, yang sedang bersekolah atau kuliah jauh dari kedua orang tuanya.....


Akan sering merasa kangen sekali dengan Mamanya.
Lalu bagaimana dengan Papa?

Mungkin karena Mama lebih sering menelepon untuk menanyakan keadaanmu setiap hari,

tapi tahukah kamu, jika ternyata Papa-lah yang mengingatkan Mama untuk menelponmu?


Mungkin dulu sewaktu kamu kecil, Mama-lah yang lebih sering mengajakmu bercerita atau berdongeng,

tapi tahukah kamu, bahwa sepulang Papa bekerja dan dengan wajah lelah Papa selalu menanyakan pada Mama tentang kabarmu dan apa yang kau lakukan seharian?



Pada saat dirimu masih seorang anak perempuan kecil......


Papa biasanya mengajari putri kecilnya naik sepeda.


Dan setelah Papa mengganggapmu bisa, Papa akan melepaskan roda bantu di sepedamu...


Kemudian Mama bilang : "Jangan dulu Papa, jangan dilepas dulu roda bantunya" ,


Mama takut putri manisnya terjatuh lalu terluka....


Tapi sadarkah kamu?


Bahwa Papa dengan yakin akan membiarkanmu, menatapmu, dan menjagamu mengayuh sepeda dengan seksama karena dia tahu putri kecilnya PASTI BISA.



Pada saat kamu menangis merengek meminta boneka atau mainan yang baru, Mama menatapmu iba.


Tetapi Papa akan mengatakan dengan tegas : "Boleh, kita beli nanti, tapi tidak sekarang"


Tahukah kamu, Papa melakukan itu karena Papa tidak ingin kamu menjadi anak yang manja dengan semua tuntutan yang selalu dapat dipenuhi?


Saat kamu sakit pilek, Papa yang terlalu khawatir sampai kadang sedikit membentak dengan berkata :
"Sudah di bilang! kamu jangan minum air dingin!".

Berbeda dengan Mama yang memperhatikan dan menasihatimu dengan lembut.


Ketahuilah, saat itu Papa benar-benar mengkhawatirkan keadaanmu.



Ketika kamu sudah beranjak remaja....


Kamu mulai menuntut pada Papa untuk dapat izin keluar malam, dan Papa bersikap tegas dan mengatakan: "Tidak boleh!".


Tahukah kamu, bahwa Papa melakukan itu untuk menjagamu?


Karena bagi Papa, kamu adalah sesuatu yang sangat - sangat luar biasa berharga..



Setelah itu kamu marah pada Papa, dan masuk ke kamar sambil membanting pintu...


Dan yang datang mengetok pintu dan membujukmu agar tidak marah adalah Mama....


Tahukah kamu, bahwa saat itu Papa memejamkan matanya dan menahan gejolak dalam batinnya,

Bahwa Papa sangat ingin mengikuti keinginanmu, Tapi lagi-lagi dia HARUS menjagamu?



Ketika saat seorang cowok mulai sering menelponmu, atau bahkan datang ke rumah untuk menemuimu, Papa akan memasang wajah paling cool sedunia.... :')

Papa sesekali menguping atau mengintip saat kamu sedang ngobrol berdua di ruang tamu..


Sadarkah kamu, kalau hati Papa merasa cemburu?



Saat kamu mulai lebih dipercaya, dan Papa melonggarkan sedikit peraturan untuk keluar rumah untukmu, kamu akan memaksa untuk melanggar jam malamnya.


Maka yang dilakukan Papa adalah duduk di ruang tamu, dan menunggumu pulang dengan hati yang sangat khawatir...


Dan setelah perasaan khawatir itu berlarut - larut...


Ketika melihat putri kecilnya pulang larut malam hati Papa akan mengeras dan Papa memarahimu.. .


Sadarkah kamu, bahwa ini karena hal yang di sangat ditakuti Papa akan segera datang?

"Bahwa putri kecilnya akan segera pergi meninggalkan Papa"



Setelah lulus SMA, Papa akan sedikit memaksamu untuk menjadi seorang Dokter atau Insinyur.


Ketahuilah, bahwa seluruh paksaan yang dilakukan Papa itu semata - mata hanya karena memikirkan masa depanmu nanti...


Tapi toh Papa tetap tersenyum dan mendukungmu saat pilihanmu tidak sesuai dengan keinginan Papa



Ketika kamu menjadi gadis dewasa....

Dan kamu harus pergi kuliah dikota lain...


Papa harus melepasmu di bandara.

Tahukah kamu bahwa badan Papa terasa kaku untuk memelukmu?


Papa hanya tersenyum sambil memberi nasehat ini - itu, dan menyuruhmu untuk berhati-hati. .


Padahal Papa ingin sekali menangis seperti Mama dan memelukmu erat-erat.


Yang Papa lakukan hanya menghapus sedikit air mata di sudut matanya, dan menepuk pundakmu berkata "Jaga dirimu baik-baik ya sayang".


Papa melakukan itu semua agar kamu KUAT...kuat untuk pergi dan menjadi dewasa.



Disaat kamu butuh uang untuk membiayai uang semester dan kehidupanmu, orang pertama yang mengerutkan kening adalah Papa.


Papa pasti berusaha keras mencari jalan agar anaknya bisa merasa sama dengan teman-temannya yang lain.


Ketika permintaanmu bukan lagi sekedar meminta boneka baru, dan Papa tahu ia tidak bisa memberikan yang kamu inginkan...


Kata-kata yang keluar dari mulut Papa adalah : "Tidak.... Tidak bisa!"


Padahal dalam batin Papa, Ia sangat ingin mengatakan "Iya sayang, nanti Papa belikan untukmu".

Tahukah kamu bahwa pada saat itu Papa merasa gagal membuat anaknya tersenyum?



Saatnya kamu diwisuda sebagai seorang sarjana.


Papa adalah orang pertama yang berdiri dan memberi tepuk tangan untukmu.


Papa akan tersenyum dengan bangga dan puas melihat "putri kecilnya yang tidak manja berhasil tumbuh dewasa, dan telah menjadi seseorang"



Sampai saat seorang teman Lelakimu datang ke rumah dan meminta izin pada Papa untuk mengambilmu darinya.


Papa akan sangat berhati-hati memberikan izin..


Karena Papa tahu.....

Bahwa lelaki itulah yang akan menggantikan posisinya nanti.



Dan akhirnya....


Saat Papa melihatmu duduk di Panggung Pelaminan bersama seseorang Lelaki yang di anggapnya pantas menggantikannya, Papa pun tersenyum bahagia....


Apakah kamu mengetahui, di hari yang bahagia itu Papa pergi kebelakang panggung sebentar, dan menangis?


Papa menangis karena papa sangat berbahagia, kemudian Papa berdoa....


Dalam lirih doanya kepada Tuhan, Papa berkata: "Ya Allah tugasku telah selesai dengan baik....

Putri kecilku yang lucu dan kucintai telah menjadi wanita yang cantik....

Bahagiakanlah ia bersama suaminya..."



Setelah itu Papa hanya bisa menunggu kedatanganmu bersama cucu-cucunya yang sesekali datang untuk menjenguk...


Dengan rambut yang telah dan semakin memutih....

Dan badan serta lengan yang tak lagi kuat untuk menjagamu dari bahaya....


Papa telah menyelesaikan tugasnya....


Papa, Ayah, Bapak, atau Abah kita...

Adalah sosok yang harus selalu terlihat kuat...


Bahkan ketika dia tidak kuat untuk tidak menangis...

Dia harus terlihat tegas bahkan saat dia ingin memanjakanmu. .


Dan dia adalah yang orang pertama yang selalu yakin bahwa "KAMU BISA" dalam segala hal..


Regards,




~untuk mendapatkan sesuatu, kita harus menjalani proses seperti yang kita alami hari ini~
Selasa, Desember 22, 2009 0 komentar

Pusing!!!

Belakangan ini banyaaaaak banget hal yang membuat gw pusing. Mulai dari pusing dikit sampe pusing sepuluh keliling. Gak tau kenapa belakangan banyak hal-hal datang dan gak mau pergi. Satu masalah datang, belom kelar, satu lagi dateng. Huhuhuhuhu...

Berikut adalah beberapa masalah yang datang:

1. Rencana pembuatan buku

Skripsi boleh kelar, tapi buku menunggu. Gw seneng sih skripsi gw mau dijadikan buku dan diterbitkan. Tapi rasanya maleeeesss banget untuk mulai. Kenapa? Karena ada beberapa hal yang gw gak suka sejak awal tercetusnya masalah penerbitan buku ini. Jadi rasanya bete banget pada saat ingin memulai menulis.


2. Kehabisan stok laptop idaman


Laptop lama gw yang bernama Yuki masih bagus dan mulus meski baterainya udah parah banget! Tapi dia udah gak kuat untuk mengoperasikan beberapa program yang gw butuhkan. Jadi sesuai janji bokap, gw mau ganti laptop warna putih. Setelah cari sana-sini dan akhirnya dapet tipe yang sesuai dengan kebutuhan dan kantong. Tapi sayangnya udah gak ada dimana-aman. Harus indent seminggu dan ternyata tadi dikabarin kalo warna putih baru masuk bulan Januari. Speechless! Susah banget yah mau punya laptop putih.


3. Rusaknya perangkat-perangkat komputer di rumah


Komputer di rumah rusak dan dihibahkan ke Om gw yang punya usaha warnet dan rental. Walhasil gak ada komputer lagi di rumah. Plus laptop adek gw yang cowo ikutan rusak, jadi semua pake laptop gw. SEHARIAN! Bukannya gak ikhlas minjemin laptop, tapi kasian Yuki seharian melayani tiga orang sedangkan dia udah gak kuat-kuat amat.


Berjuanglah Yuki!


4. Kursus yang semakin gak bisa ditinggal


Seperti yang diketahui, gw kursus bahasa inggris dan bahasa jepang. Keduanya makin susah, makin ribet terutama bahasa Jepang. Pengen banget mulai untuk fokus belajar tapi kok susah bagi waktu ya? Blom lagi pengen daftar di APU. Uuuuggggh!! Harus mulai bikin jadwal nih!


5. Inspirasi yang hilang


Inspirasi untuk menulis novel dan cerpen tiba-tiba hilang. Mood nya juga kacau! Dan kalo mau nulis, laptop dipinjem. Sungguh tidak leluasa. Pengen banget merasakan jatuh cinta biar dapet inspirasi. Tapi di satu sisi, gak punya energi untuk jatuh cinta dulu.


6. Lamaran tak terduga


Yang ini...kapan-kapan aja ceritanya.


7. Tuntutan sosial

Mulai menghadapi pertanyaan seperti ini "Kapan nikah?", "Kapan kerja?", "Udah lamar kerja belom?", "Kapan....". Hhhhhh! Ingin rasanya kembali ke usia 15 saat pertanyaan2 itu masih jauh. Gw sih gak keberatan dan gak ambil pusing kalo ada yang tanya. Toh emang gw juga blom kepikiran untuk nikah ataupun cari pacar baru. Tapiiiiiiiii kalo udah nyokap yang nanya, rasanya hhhhh...

Padahal gw masih mau ke Jepang dan menaklukkan dunia.

8. BOKEK!!!


Yang ini yang paling parah!!!! Dulu, saat blom kerja dan gak punya uang, rasanya cuek2 aja. Mau ada barang bagus kek, ya udah gak masalah. Soalnya emang gak punya uang.

Kalo sekarang??? Rasanya pengen banget jungkir balik gimana caranya supaya bisa punya uang. hiks... Sekarang susah mau ngapa2in dan gak punya uang. Mana banyak yang pengen dibeli dan banyak komik dan novel baru yang keluar. KENAPAAA!!?????

9. Ketidakberesan otak dan perasaan

Nah kalo yang ini memang sering kali jadi masalah perempuan yaitu gak sinkronnya logika dan perasaan. Logika maunya ke kanan, perasaan maunya ke kiri. Belakangan perasaan gw teracak-acak entah karena hormon gw lagi keder ato memang karena lagi teringat sama dia. Entahlah. Tapi banyak sih yang membuat perasaan gw berantakan. Mulai dari masalah adek sepupu gw yang bertingkah dan membawa-bawa gw dalam masalah tapi gak bisa dinasehatin, padahal gw udah mikirin setengah mati jalan terbaik buat dia. Eh dia malah tenang-tenang aja sementara gw panik.

Jadi seseorang yang dipercaya kadang repot juga.


Gak ngerti deh musti gimana supaya perasaan gw tenang. Resah terus bawaannya.


Regards,




~untuk mendapatkan sesuatu, kita harus menjalani proses seperti yang kita alami hari ini~
 
;