Selasa, Desember 31, 2013 0 komentar

Umroh 2013 Part 2

Di postingan sebelumnya, gw cerita tentang perjalanan umroh hari pertama. Sekarang waktunya lanjut ke hari ke-2.

Day 2:
Di hari ke dua, gw dan rombongan tiba di Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah. Bandaranya simple, sederhana banget untuk ukuran bandara yang melayani ribuan pendatang dan tamu Allah setiap harinya. Cuma ada satu lantai namun memang banyak terminalnya. Ketika turun dari pesawat, kita harus menaiki shuttle bus menuju terminal kedatangan. Setelah itu mengantri untuk pemeriksaan imigrasi yang cukup panjang padahal saat itu masih sekitar pukul 5 pagi waktu setempat. 

Untuk antriannya pun sedikit membingungkan karena petunjuk antrian pun kurang jelas dan tidak sesuai dengan panel masing-masing. Tapi ya sudahlah ikut mengantri aja. Sambil antri ada beberapa petugas yang menawarkan kartu perdana provider lokal setempat. Gw sih gak beli karena nyokap udah beli dan gw pikir paling cuma butuh buat sms ke dia aja waktu itu, jadi gak perlulah pakai kartu baru.

Selama antri, gw disenyum2in terus sama petugas imigrasi di sana. Karena gw tahu cowok Arab itu katanya genit, jadi gw cuek2 dan diem aja.

Setelah sempat sholat shubuh di masjid bandara, gw dan rombongan pun naik ke bus yang akan langsung mengantar ke Madinah. Yup dua hari pertama kami habiskan di Madinah terlebih dahulu. Setelah itu baru melaksanakan Umroh di Mekkah.

Di bus menuju Madinah...
Cape tapi tetep sumringah!
Gw kira perjalanan ke Madinah itu hanya satu atau dua jam, ternyata sampai lima jam, saudara-saudara! Melintasi jalan tol panjang tanpa gerbang pembayaran yang terbentang di tengah-tengah gurun pasir dan bebatuan. Sepanjang perjalanan, gw bertanya-tanya, dulu ketika Hijrah ke Madinah, berapa lama yah yang Nabi Muhammad SAW butuhkan dengan menaiki Unta dan harus bersembunyi dari kejaran Quraish? Jawabannya delapan hari. Woooow...

Nah tempat pertama yang kita datangi ketika sampai di Madinah adalah Masjid Quba yaitu masjid pertama yang dibangun oleh Nabi Muhammad. Alhamdulillah ketika sampai di sana, pas adzan sholat Zuhur, jadilah kita sholat Zuhur berjamaah di sana, tanpa lupa sebelumnya sholat sunnah Tahiyatul Masjid untuk menghormati masjid yang kita datangi. Setelah sholat, tidak lupa berfoto lagi hehe...

Bersama Pipi di depan Masjid.
Agak susah mau foto dari jauh
karena pisah dari rombongan.
Di halaman belakang masjid.
Anginnya kencaang...
Selama di masjid ini, banyak anak-anak kecil yang berjualan souvenir seperti kalung ataupun tasbih. Kalau dari awal kita gak tegas bilang gak mau, mereka akan terus nawarin dan memaksa kita untuk membeli. 

Bahkan ada salah satu dari mereka yang sampai menangis agar barang jualannya dibeli. Haduuuuuhhhh...

Di pelataran parkir masjid juga banyak ruko-ruko yang menjual berbagai macam barang untuk keperluan ibadah maupun oleh-oleh. Namun karena bukan tujuan untuk berbelanja di hari itu, jadinya setelah sholat, foto2sebentar, langsung deh balik ke bus. Gak mau sampai ketinggalan bus soalnya. 

Niatnya mau difotoin dengan seluruh bangunan masjid terlihat.
Apa daya fotografernya kurang oke...
Setelah itu kita makan siang di bus dan melanjutkan menuju Masjid Nabawi. Kurang lebih sekitar jam 3an kami sampai di hotel. Hotelnya persis di depan pintu masuk masjid... Jadi deket banget gak perlu jalan jauh untuk sampai di masjid. Setelah sampai, pembagian kamar, dan merapikan koper, langsung mandi, ganti baju, lalu sholat di masjid.

Satu hal yang terucap ketika masuk ke pelataran masjid adalah "Subhanallah". Masjidnya besaaaaaar banget. Pelatarannya pun luas banget. Dan ada penutup di bagian atasnya. Keren banget deh! Arsitektur masjidnya pun lega baik di bagian dalam maupun luar.

Di pelataran Masjid Nabawi
Di depan pintu masuk Masjid
Sebenarnya di dalam Masjid itu gak boleh foto-foto, tapi yah ambil sedikit lewat kamera untuk lihat arsitektur bolehlah yaa... hehehe

Kalau sholat di masjid, jangan lupa untuk membawa kantung plastik tempat menaruh sandal / sepatu yang dipakai. Karena tidak aman kalau kita tinggal di luar ataupun di tempat rak sepatu. Bisa tertukar dengan punya orang lain soalnya. Atau bahkan kita lupa menaruhnya dimana. Ingat juga untuk masuk dan keluar dari pintu yang sama. Kalau tidak bisa-bisa kebingunan dan nyasar deh. Selama di sini, banyak sekali menemukan orang-orang terutama orang tua yang kebingungan untuk kembali ke hotel masing-masing.

Arsitektur dalam Masjid. Sungguh megah!!! Selain itu,
kalau di dalam, masjidnya terasa begitu luas karena tidak
terlihat ujungnya.
Setelah sholat Magrib, kembali ke hotel untuk makan malam dilanjutkan kembali ke masjid untuk sholat Isya. Selama di sini, kita dari rombongan terpisah karena memang tidak ada acara khusus. Benar-benar hanya ibadah jadi gw selalu bersama Pipi, nyokap, dan Tante Ani.

Pengalaman terpenting sebenarnya di hari ini adalah gw bersama nyokap, Pipi, dan Tante Ani berhasil shalat di Raudah. Apa itu?

Jadi, di bagian depan Masjid Nabawi, dulunya merupakan bangunan lama Masjid dan rumah Nabi Muhammad SAW. Tepat di depan mimbar ada bagian dimana Nabi sering berdoa. Nah katanya kalau kita shalat dan berdoa di situ, doa kita akan di-ijabah alias terkabulkan. Amiiiiinnn....

Setelah shalat Isya dan makan malam, akhirnya kami berempat mencoba untuk menuju ke tempat tersebut. Ternyata gak gampang, loh! Karena perempuan memang hanya diperbolehkan untuk masuk ketika lewat jam 10 malam menunggu para pria keluar dari tempat tersebut. Jadinya ada semacam tirai2 penghalang supaya perempuan dan laki-laki gak bertemu dalam Masjid saat waktunya perempuan mengunjungi Raudah.

Awalnya, kita gak bisa masuk lewat pintu shalat untuk perempuan seperti biasa, karena bagian tersebut hanya untuk shalat saja. Jadi kita harus masuk lewat pintu samping yang letaknya jauh hampir ke bagian depan. Setelah itu mengikuti petunjuk dan arahan dari para penjaga perempuan. Alur jalannya hampir seperti labirin karena berputar dan berkelok-kelok. Sepanjang memasuki Masjid hingga bagian terdepan, gw semakin terkagum akan betapa besarnya Masjid ini. Subhanallah...

Setelah sampai, akhirnya kita harus mengantri untuk bisa masuk ke Raudah. Antriannya panjang dan penuh sesak. Tapi kita tetap sabar menunggu. Saat menuju bagian depan antrian, gw memperhatikan bagian langit-langit masjid. Ternyata arsitektur dan ornamennya benar-benar beda dengan bagian masjid yang besar. Ini benar-benar bangunan awal masjid yang kemudian ditambahkan dengan bangunan baru. Di langit-langitnya tergambang rangkaian tumbuhan dan bunga-bunga sebagai ornamen dan hiasan. Indah banget...

Maaf karena gak sempat mengambil foto perbedaan arsitekturnya karena memang gak sempat dan gak kepikiran saat itu...

Setelah menunggu sekitar satu jam, akhirnya kami berempat bisa masuk dan shalat di sana. Tapi jangan berpikir bahwa mudah melakukan semua itu. Semua orang berebut dan berdesak-desakkan untuk shalat dan berdoa. Karena hanya khusus pada bagian yang dikelilingi oleh pilar hijau-lah yang merupakan Raudah. Jadinya kami harus shalat bergantian dua-dua, agar bisa saling menjaga. Kalau gak, bisa2 terinjak saat sujud atau tempat direbut orang saat kita berdiri. Heboh banget deh orang-orang di sana. Padahal sebenarnya kan bisa yah dibuat antrian yang lebih rapi...

Setelah shalat dan berdoa, kami kembali keluar masjid dan kehilangan kantong plastik yang berisi sepatu dan sandal yang kita bawa. Tapi ya sudahlah... tinggalkan saja... daripada harus kembali terinjak dan berdesakan dengan orang-orang di Raudah, kami rela berjalan kaki hanya dengan kaos kaki menuju ke hotel. Hehehe...

Nah kira-kira seperti itu pengalaman hari ke-dua di sana... Tunggu postingan berikutnya yaaah...

Regards,



 ~If you die trying for something important, then you have both honor and courage~
0 komentar

Umroh 2013 Part 1

Kemarin, gw mengantar dua orang Encang (uwak) dari nyokap untuk berangkat Umroh. Ketika tiba di Bandara, gw keinget masa-masa ketika gw sendiri yang berangkat Umroh bulan Februari - Maret lalu. Rasanya pengeeen banget berangkat lagi ke sana.

Cuma karena gak mungkin ke sana dalam waktu dekat ini, jadi gw coba lihat-lihat foto-foto ketika gw pergi Umroh sekeluarga waktu itu. Aaaahhhh jadi kangen berat...

Baru ngeh kalo pengalaman waktu itu sama sekali belum gw bagi di sini. Meski udah lama, gak pa-pa yah gw share sekarang. Hehehehe....

Day 1:
Hari pertama Umroh, kita berangkat dari rumah sekitar jam 11 siang karena harus kumpul di bandara jam 1an bersama rombongan untuk pengarahan dan lain-lain. Waktu itu yang nganter adalah Encang Romli (yang kemarin berangkat) dan temen2 rumpinya si Mama. Dari awal berangkat udah pakai pakaian muslim putih plus blazer batik seragam rombongan.

Sesaat sebelum berangkat dari rumah...

Gini nih tampilan dengan jilbabnya...
Cantik kan? Cantik kan? Hehe
Ketika sampai di Bandara, keluarga gw termasuk bagian dari rombongan yang pertama datang. Selain itu juga ada Tante Ani (sepupu dari nyokap) yang juga udah nunggu di sana. Pas banget kita memang janjian untuk berangkat umroh bareng. Karena Tante Ani sendirian, makanya dia happy bisa berangkat dengan keluarga gw.

Daaaannn... karena udah lama banget gw gak berangkat ke luar negeri dan menjambangi terminal 2, gw sedikit kaget karena banyak bangeeet rombongan yang mau pergi Umroh. Ternyata karena sekarang mau pergi haji itu susah dan harus nunggu bertahun-tahun (info terakhir sampe 10 tahun, loh!) makanya banyak orang yang memutuskan untuk pergi umroh saja. Memang sih umroh itu bukan salah satu rukun Islam dan bersifat sunnah, kalau haji kan wajib (jika mampu). Tapi daripada menunggu begitu lama, sedangkan kita gak tahu kemungkinan di masa depan seperti apa, banyak yang merasa Umroh aja didahulukan.

Sedangkan kalau keluarga gw, Umroh sekeluarga itu merupakan mimpi nyokap sejak ia pergi haji dulu. Alhamdulillah doa nyokap dikabulkan oleh Allah SWT tahun ini. Meskipun awal persiapannya ribet karena harus urus perpanjang passport, suntik vaksin, cari jadwal cuti, sampe tiket pesawat yang diundur-undur terus karena selalu kehabisan.

Siap berangkat, Kapten!
Setelah semua rombongan kumpul, akhirnya kita berpisahlah dengan para pengantar hari itu. Walaupun cuma sembilan hari, tapi ada rasa sedih / haru saat berpisah dengan keluarga yang mengantar. Sedih juga saat pamitan sama si Yayang. Hehehe... tapi hati sudah mantap untuk berangkat, maka tanpa ragu kita melangkahkan kaki menuju boarding room.

Enaknya berangkat Umroh itu, gak perlu pusing mikirin bagasi, passport, visa, check-in dll saat di bandara karena sudah diurus oleh pihak travel. Hehehe... Alhamdulillah banget juga kami dapat penerbangan dengan pesawat Etihad dari Abu Dhabi, jadi nanti bakalan transit sebentar di bandara kota itu. Yeaaaayyy!!!

Ini pertama kalinya naik Etihad... Memang sih dapet kelas Ekonomi dan duduknya mencar-mencar sama yang lain. But I was happy. Their plane was still new, the stewardess was friendly, and particularly there was entertainment system for each seat... Lots of new box office film, music albums, tv channel, etc... Meskipun bakalan terbang hingga 8 jam menuju Abu Dhabi, gak bakalan bosen deh...

Nah, keseruan pertama di pesawat adalah, karena kebanyakan yang ikut Umroh adalah bapak-bapak dan ibu-ibu yang gak ngerti bahasa Inggris, maka gw harus banyak membantu para pramugrari untuk menterjemahkan bahasa Inggris ke Indonesia dan sebaliknya. Gw kasian sama pramugari yang melayani deretan gw karena dia udah kebingungan harus ngomong apa ke anggota rombongan saat di tanya mau makan / minum apa. She said, "Oh thank God you can speak English!". 

Makanan di pesawat...
Maaf agak berantakan baru sempet di foto.
Pelayanan Etihad bagus banget dan
makanannya juga enaaak...
Pakai gelang seperti ini supaya gak hilang.
Hahahahaha... kayak pasien yah


Selama perjalanan menuju transit di Abu Dhabi, kita dapet minuman ringan, makan malam, minuman lagi, dan makanan tengah malam. Sampe cape makan terus hahahaha... Alhamdulillah makanannya enak, bersih, dan masih cocok dengan selera lidah meskipun menu yang disajikan itu menu arab. Oh ya dapet selimut dan perlengkapan tidur gratis yang boleh dibawa pulang juga. Ada dompet kecil yang berisi kaos kaki, tutup mata, tutupan telinga, lipbalm, dan headset buat entertainment systemnya (yang ini harus dibalikin). Gw juga harus berkali-kali jelasin cara pakai entertainment system berbahasa Inggris tersebut kepada penumpang lain. Bahasa Inggris saya terpakai! Hoooorrreeee.... Oh ya dari entertainment system tersebut, kita juga bisa lihat gambar di luar pesawat. Jadi bisa lihat pemandangan luar juga atau bisa lihat informasi pernerbangan dllnya. Hihihihi canggih yah....

Kita sampai di Abu Dhabi sekitar jam 2 malam atau jam 11 waktu sana. Ngantuk parah karena gw hampir tidak tidur sama sekali, tapi tetep semangat untuk foto-foto dikit. Hehe...


Bandara Abu Dhabi itu keren. Bersih, rapi dan teratur. Fasilitasnya pun oke berat!!! Jauh deh jauh sama fasilitas di Soekarno-Hatta sini. Fasilitas wifi-nya pun kenceng abis... Sayang gak sempet fotoin fasilitasnya satu per satu karena ngantuk dan harus buru-buru menuju boarding room berikutnya. Oh ya, sebelum mendarat di sini, pesawatnya sempet muterin kota Abu Dhabi dulu jadi gw bisa lihat tuh pemandangan kota dari atas. Pas banget gw dapet tempat duduk di samping jendela jadi bisa lihat kota Abu Dhabi yang bener-bener tertata rapi. Sumpah rapi banget! Blok-blok perumahan pun rapi, bersih, penerangan pun sangat bagus. Ah sayang hanya bisa mampir di bandaranya ajah...

Selfie with Pipi...
Setelah menunggu di boarding room selama kira-kira dua jam. Kami berangkat lagi dengan pesawat Etihad penerbangan jam 2 lebih waktu Abu Dhabi menuju Jeddah. Kali ini bisa tukeran tempat duduk dan duduk berdua bareng Pipi di bangku belakang. Pramugarinya juga happy sama kita berdua yang bisa bahasa Inggris dan permintaan kita apapun itu dikasih sama dia. Hahahahaha...

Di pesawat ini pun semua Entertainment Systemnya lengkap, cuma gak dapet selimut dan perlengkapan tidur lagi karena penerbangan kali ini hanya makan waktu sekitar dua jam. Karena kita gak langsung umroh, jadi gak perlu niat Ihram dari atas pesawat. 

Hmmmm kira-kira begitu pengalaman kita di hari pertama keberangkatan Umroh. Tunggu cerita hari berikutnya yaaahhh ^^


Regards,



~If you die trying for something important, then you have both honor and courage~
 
;