God, I'm too old for this...
Yes... baru-baru ini gw patah hati lagi! Orang yang gw sayang akhirnya memutuskan untuk mundur... Aah... I'm not gonna tell the detail... because I made promise to myself that this only to be told to my "Dad", Pak Joe.
Entah kenapa gw merasa lelah dan tidak nyaman menceritakan detail kenapa kami berpisah kepada orang lain. Pipi dan sahabat gw, Ndha, aja cuma sekedar tahu bahwa akhirnya dia mundur. Ya, dia adalah orang yang sama dengan postingan gw tentang patah hati satu tahun yang lalu. Setelah mencoba bertahan bersama hingga bulan ini, pada akhirnya dia pergi juga. Gw udah feeling sih sebelumnya, tapi yah mencoba membantah feeling tersebut.
Hhhh.... cukup ceritanya sampai di situ! Seperti yang gw bilang, no details! Now I'm back being single...
Yang paling gw gak bisa saat patah hati seperti ini adalah masa-masa proses penyembuhannya. Buat gw, semua dimulai dengan harus mengumpulkan semua dokumentasi saat bersama, barang-barang kenangan, hingga chat yang tersimpan di handphone. Semua itu harus terkumpul dalam bentuk data digital lalu di-burn di dalam DVD yang akan disatukan dalam box tersendiri. Menghindari gak sengaja / iseng membuka kenangan lama dalam laptop atau hp yang berujung pada tangis...
Belum lagi air mata yang susah banget untuk berhenti... Kemarin gw menghabiskan waktu tiga hari mendem dalam kamar dan menangis, mencoba mengeluarkan semua perasaan sedih yang tersisa. Sampai hari ke-empat ini memang belum habis rasa sedih itu, tapi setidaknya sudah banyak yang berhasil dikeluarkan. Namun masih ada beban berat yang terasa di dada. Seakan-akan ada lubang menganga di sana yang tidak bisa menutup sempurna dalam waktu cepat. Lubang yang sering kali menyeret kembali rasa sakit. Pada akhirnya sampai beberapa waktu ke depan, gw masih akan menangis karena hal ini.
Mungkin perasaan seperti ini dibilang klise, tapi nyatanya begitulah yang terasa. Saat bangun maupun saat menjelang tidur, beban itu masih terus terbawa... Bener-bener gak bisa melakukan apapun selain mencoba menyibukkan diri untuk sejenak melupakan rasa sakit tersebut dan menunggu hingga waktu yang menyembuhkan...
Setelah patah hati gini, biasanya perasaan gw sangat sangat sensitif... saking sensitifnya, gw jadi paranoid sendiri. Gw takut tiap kali hp berdering atau membunyikan nada notifikasi sms, chat, atau sosial media yang masuk. Gw takut akan membaca sesuatu yang berhubungan dengan dia. Takut karena hati gw akan merasakan sakitnya setiap teringat dia. Rasanya seperti tertusuk tepat di tengah jantung dengan belati tajam. It hurts like hell, always...
Gw bahkan merasakan takut bertemu dengan dia jika gw keluar rumah. Ada banyak pikiran ataupun skenario jelek yang tumbuh saat-saat seperti ini. Bertemu dengan dia dalam salah satu skenario jelek di kehidupan nyata itu bukan hal yang ingin gw alami saat ini. Jangankan bertemu dengan dia... gw bahkan was-was jika melihat seorang pengendara motor di jalan yang penampilan fisiknya sama seperti dia. Berada dimanapun rasanya tidak nyaman buat gw, kecuali di dalam kamar gw sendiri.
Mendengarkan lagu ataupun radiopun jadi masalah. Jika lagu tersebut ada hubungannya dengan kami, otomatis gw akan teringat dia, dan gw akan menangis lagi... sucks to be me... I'm bad at dealing my own brokenheart...
Tapi toh gw gak bisa begini terus... cukuplah tiga hari gw memendam diri...
Hari ini gw mencoba keluar dari rumah. Pagi-pagi gw jalan keliling kompleks. Olah raga ringan asalkan bisa berkeringat dan meluruskan pikiran. Meskipun ada sesi menyendiri sebentar di taman pojok kompleks dan menahan air mata yang mendesak keluar. Setelah itu gw siap-siap untuk mengajar bahasa Jepang privat. Satu setengah jam pun terlalu dengan mudah.
Saat menyetir pulang, gw mengambil keputusan untuk mencoba makan siang sendirian. Pergilah gw ke salah satu restoran Sushi di mall daerah rumah gw. Kenapa Sushi? Karena gw lagi pengen dan dia tidak suka makanan Jepang tersebut. Jadi gak ada kenangan kami pernah makan Sushi bareng-bareng.
![]() |
Sushi patah hati gw... (dari kiri ke kanan) Abura Salmon Belly, Salmon Sushi dan Crispy Salmon something hehehe |
Alhamdulillah makan Sushi bisa lancar meskipun sendirian. Sempet berasa pengen nangis sih! Pengen nangis karena enak hahahaha... Damn! Oke tiba-tiba keinget dia...
Selesai makan Sushi yang cukup membuat kantong tepos (bodo ah!), gw menuju ke bioskop, beli tiket film Godzilla. Aaaahhh kembali pada ritual menonton bioskop sendirian... sedikit canggung sih karena udah lama banget gak nonton sendirian, tapi yah ini proses yang harus dijalani...
Sedih ye... untungnya filmnya Godzilla, bukan drama tangis2... Meskipun begitu, berasa banget loh ada rasa kehilangannya! Karena biasanya gw pasti senderan atau dirangkul sama dia. Kali ini harus mulai membiasakan diri duduk santai sendirian saat menonton. Uuukkhhhh berasa sakitnya...
Selain dua kegiatan tersebut, gw juga nyempetin diri untuk mampir ke toko buku, beli komik dan novel. Iseng-iseng cari yang gak gw butuhin, liat-liat, dan gak beli. Yang dibeli ya cuma komik dan novelnya ajah. Sempet mampir ke beberapa toko baju dan sepatu juga. Hmmm ya sama sekedar lihat-lihat, coba-coba, dan gak beli. Yah kali aja kalo ada sepatu bagus yang dicoba bisa melambungkan sedikit mood di hati...
Gw pun mampir ke toko obat untuk cari salep, minyak angin, dan vitamin C. Gimanapun juga, badan gw sering kali gak bisa kompromi kalau lagi patah hati. Bisa tiba-tiba ambruk tanpa alasan... Oh ya selain itu juga gw mencoba menimbun perasaan sedih dan menimpanya dengan cokelat. Makanlah gw satu slice Moist Chocolate... dosa banget deh gw...
![]() |
Chocolate Cake + lemon tea... penimbun rasa sedih |
Setelah makan cake tersebut, gw baru inget kalau gw udah gak bisa makan makanan yang terlalu manis. Akhirnya hanya cakenya saja yang gw makan, cokelat toppingnya masih utuh deh! Tapi kalau lemon tea habis pastinya... dan setelah itu gw pulang ke kamar dan kembali merenung sendiri...
Kembali muncul berbagai pertanyaan 'kenapa' di benak gw... sulit sekali untuk ikhlas yaitu menerima tanpa mempertanyakan... Tapi gw akan terus mencoba hingga tak ada lagi pertanyaan 'kenapa' muncul di benak... hingga mungkin waktu yang akan memberikan jawaban, walau entah berapa lama harus menunggu.
Kadang gw membenci diri gw sendiri yang tiap kali jatuh cinta gak pernah hanya 50% seperti yang disarankan orang-orang. Bagi gw hubungan itu seperti lompatan nasib, karena itu disebut jatuh cinta. Ketika memutuskan untuk melompat, gw akan terjun dalam, bahkan mungkin hingga ke dasar. Karena itulah saat cinta gw gagal, butuh waktu lama untuk gw sampai kembali ke permukaan. Tapi yah semoga saja karena sudah latihan terjun berkali-kali dan memanjat lagi berkali-kali, bisa jauh lebih cepat sampai ke permukaan...
You know what... selama ini gw berusaha untuk mencintai tanpa syarat, berusaha untuk mencintai orang lain apa adanya mereka, menerima segala kekurangan dan kelebihan mereka... Karena itu kali ini gw berdoa bahwa jika gw diizinkan untuk jatuh cinta lagi, untuk bertemu dengan jodoh gw, maka gw berharap dan gw yakin gw layak untuk juga dicintai tanpa syarat... dicintai apa adanya... aamiiiiin...
wish me luck, guys!
Regards,
~If you die trying for something important, then you have both honor and courage~