Senin, Agustus 17, 2009

Good bye...

Beberapa hari yang lalu, aku duduk di dalam mobilku
saat itu siang hari dan matahari mulai mencurahkan segala cahayanya
sambil menunggu di dalam mobil, aku mendengarkan beberapa lagu dari CD yang kubuat sendiri
entah di lagu ke berapa, pikiranku mulai melayang

aku mulai memikirkan keadaanku saat ini
sebentar lagi lulus kuliah, pekerjaan menunggu, usia bertambah
kebutuhan semakin meningkat, masih single
single... hmmm...

sejak benar-benar putus dari mantan yang terakhir
sampai saat ini aku belum terpikir untuk segera mencari seseorang yang baru
aku masih menikmati kebebasan yang lama tidak kurasakan
aku masih fokus ke tugas-tugas kuliah yang harus segera diselesaikan

tapi sejak menjadi single, baru sekarang aku berpikir tentang keadaan diriku
dulu, mmm tidak, beberapa bulan lalu, aku masih menangis
masih menangis tiap kali hatiku sakit
tiap kali dia memperlakukanku seenaknya

saat itu aku bertahan dan bertahan
tidak memperdulikan nasihat teman-temanku
tidak menghiraukan lelahnya hatiku mengalami perih
lagi dan lagi

sampai di satu titik, bukan lagi perih yang kurasakan
tapi hilangnya rasa itu untuknya
seperti tubuh yang akhirnya kebal pada virus
begitu pula hatiku yang akhirnya tidak menginginkan dia

saat itu aku merenung dan mencari-cari kemana hilangnya rasa itu
dimana rasa itu bersembunyi
dimana hasrat itu berada
tapi hatiku kosong... hatiku kosong untuknya
dan tiba-tiba air mataku mengalir
bukan karena sedih atau perih kurasakan
tapi perasaan lega
lega karena hatiku tidak akan sakit lagi
tidak akan tersayat lagi olehnya

lalu aku mengingat-ingat apa saja yang terjadi setelah itu
ternyata, aku tidak merindukan sentuhannya
tidak menunggu sms darinya
tidak memikirkannya
tidak membutuhkannya (well, dia ternyata butuh, but who cares?)
tidak menginginkannya

aku membandingkan keadaanku saat bersamanya
dengan saat ini
dimana aku
jauh lebih ceria
jauh lebih berinspirasi
jauh lebih pintar
jauh lebih mandiri
dan jauh lebih cantik tentunya (hehehe..)

aku tertawa ringan membayangkannya
betapa bodohnya aku sejak bersamanya hingga beberapa bulan lalu
betapa cinta bisa membuat seseorang rela menjadi 'bodoh'
oh bukan itu... yang benar adalah
betapa seseorang tega membodohi orang yang mencintainya
itu lebih ok
karena aku masih percaya cinta dan tidak mau menyalahkan cinta
cinta itu indah

lalu aku tersenyum, menarik nafas dalam
menatap langit dan bersyukur
racun itu telah hilang
selamat tinggal buat kamu

Regards,

Bias
>untuk mencapai sesuatu, maka ada proses yang harus kita lalui
seperti apa yang kau alami hari ini<

0 komentar:

Posting Komentar

 
;