Rabu, Agustus 25, 2010

Curhat...

Menjadi kuat itu ternyata memang tidak mudah. Dan yang lebih tidak mudah adalah berusaha bangkit dari keterpurukan dan berani menatap ke belakang untuk menjadikannya sebuah pelajaran berharga. Sampai detik ini, gw masih belum berani menatap ke belakang. Karena ketika menatap balik, rasanya masih sangat sakit, masih sangat menguras emosi, masih ingin menangis.

Dari hari-hari yang gw jalani belakangan ini, banyak hal baru yang gw dapatkan. Hal-hal baru itu membuat gw perlahan bisa mengenali diri gw lagi, membuat gw perlahan bisa bangkit lagi dan mencoba untuk tersenyum tulus dari hati. Bukan hanya sekedar tawa hampa atau senyum untuk menutupi perasaan sedih yang gw rasakan.

Dari kejadian ini gw belajar tentang rasa sakit ketika kita dikhianati, ketika kita merasa dibuang, ketika kita merasa tidak berharga. Mungkin dia tidak merasa telah mengkhianati, mungkin dia tidak merasa memperlakukan gw dengan salah. Tapi apa yang gw rasakan dalam hati ini nyata. Rasa sakitnya, begitu perih hingga menyesakkan. Rasa terbakarnya, begitu panas hingga menggeletar. Rasa sedihnya, begitu dalam hingga menusuk ke dasar. Dan semua rasa yang sedang menyiksa hati itu membuktikan bahwa gw hidup. Bahwa gw masih punya hati dan perasaan yang bekerja dengan baik. Bahwa gw bisa mencintai…

Ya, hati dan perasaan gw masih bekerja dengan baik. Hanya logika yang masih harus diperbaiki karena selama ini berkarat tidak sering dipakai. Karena yang selama empat tahun ini yang gw lakukan adalah menanam harapan dalam hati dan mengabaikan logika yang selalu mengingatkan. Dan ketika harapan itu terenggut tiba-tiba, terampas, tercabut dan lenyap tak bersisa, jiwa gw kehilangan pegangan. Kehilangan isi. Kosong. Yang ada hanya tangisan.

Dan kali ini, gw harus menanam harapan yang baru. Gw bertanya-tanya pada diri gw sendiri, apa yang sebenarnya gw inginkan selama ini. Kemana perginya cita-cita gw dalam hidup ini?

Gw menemukan jawabannya.

Dalam agama, gw ingin tenang dalam beribadah. Ingin menjadi seorang hamba yang dicintai oleh Allah.

Dalam keluarga, gw ingin menjadi anak yang bisa membahagiakan orang tua dan menjadi kakak yang pantas dijadikan panutan.

Dalam persahabatan, gw ingin selalu ada dalam setiap langkah mereka. Bersama mereka mengarungi setiap liku dan luka kehidupan. Berbagi cerita, menangis, dan tertawa bersama.

Dalam pendidikan, gw ingin tahu banyak hal. Ingin memperdalam pengetahuan. Menyesap tiap ilmu di sekitar, dan membagikannya pada orang lain.

Dan dalam cinta, gw ingin dicintai oleh seseorang yang tulus menerima gw apa adanya. Ingin merasakan indahnya cinta itu lagi. Gw ingin menemukan seseorang yang berdiri dan tersenyum ketika melihat gw datang. Gw ingin menemukan dia yang bisa membuat gw merasa nyaman di pelukannya. Gw ingin bisa jujur padanya tentang apa yang gw rasakan. Gw ingin menjadi teman hidupnya bukan sekedar pendamping hidupnya.

Untuk mendapatkan itu semua, hal pertama yang harus gw lakukan adalah meminta maaf pada diri gw sendiri. Gw harus memaafkan diri gw sendiri sebelum memaafkan orang lain… Jika gw sudah berhasil memaafkan diri sendiri, mungkin gw akan siap untuk memaafkan orang lain…

Gw yakin suatu saat, hati gw akan terobati dan masalah ini bisa gw simpan menjadi pelajaran yang berharga. Seperti dalam beberapa baris terpisah dalam lagu yang dinyanyikan Ella Fitzgerald…

Let your heart be light…
Next year all our troubles will be out of sight…
Next year all our troubles will be miles away…
Until then, we’ll have to muddle through somehow

Regards,


~untuk mendapatkan sesuatu, kita harus menjalani proses seperti yang kita alami hari ini~

2 komentar:

Anonim mengatakan...

dear Bias... aku suka bangeetttt sama bagian yg ini..

"Dan dalam cinta, gw ingin dicintai oleh seseorang yang tulus menerima gw apa adanya. Ingin merasakan indahnya cinta itu lagi. Gw ingin menemukan seseorang yang berdiri dan tersenyum ketika melihat gw datang. Gw ingin menemukan dia yang bisa membuat gw merasa nyaman di pelukannya. Gw ingin bisa jujur padanya tentang apa yang gw rasakan. Gw ingin menjadi teman hidupnya bukan sekedar pendamping hidupnya."

Now that my dear, when you found that kind of person, or when he found you, & make you realize that he is the one who match this descriptions, You Know, he's the one.. Truly the true love for you... ^__^

Unknown mengatakan...

hanya bisa tersenyum lebar membaca komen dari Ayu...
makasih banyak ya...

Posting Komentar

 
;