Sabtu, Januari 04, 2014 0 komentar

Umroh 2013 Part 4

Yuks kita lanjut cerita perjalanan Umroh tahun 2013 tahun. 

Day 4:
Gak berasa udah empat hari gw berada di tanah Arab. Hari ini adalah waktunya keberangkatan menuju Mekkah dan menjalankan Umroh untuk pertama kalinya. Pagi hari ketika masih di Madinah tidak ada kegiatan khusus dari rombongan. Gw dan keluarga menghabiskan waktu terakhir di kota ini untuk ibadah dan mengunjungi makam sahabat-sahabat Nabi di dekat Masjid Nabawi.

Kalau gak salah, hari ini juga sempat pergi ke pasar kurma bersama teman-teman rombongan. Yang unik adalah, karena ini di luar jadwal, maka kita (sekitar 10 orang) pergi ke sana dengan menaiki taksi. Saat itu gw baru tahu kalau naik taksi di Arab, harus laki-laki yang naik duluan baru perempuan. Sedangkan ketika turun, harus perempuan duluan baru laki-laki. Katanya sih, banyak kejadian kalau perempuan ditinggalkan sendirian di dalam taksi sering dibawa kabur sama supirnya. Serrreeemmmm!!!

Ketika berbelanja Kurma, gw juga membeli banyaaaaaaaaaaaak sekali cokelat untuk oleh2. Hehehehe abisnya murah loh! Jadi pas pulang gw membawa oleh2 cokelat buat temen2 semua. Cokelaaatttt!!!!

Nah sore harinya baru kami berangkat menuju Mekkah. Namun sebelum itu, kami mampir di Bir Ali untuk mengambil Ihram. Dari sinilah awal dimulainya ibadah Umroh. Kami berganti pakaian serba putih, menutup semua bagian aurat dan memastikan tidak ada sehelai rambut pun yang terlihat, ber-wudhu, dan niat ihram. Saat di Masjid Bir Ali ini tidak sempat untuk mengambil foto apapun karena waktu yang diberikan sangat terbatas. Setelah itu baru dimulailah perjalanan menuju Mekkah.

Kami sampai di kota Mekkah sekitar jam 9/10 malam. Saat itu bus langsung mengantarkan kami ke hotel tempat menginap. Kali ini letak hotel sedikit jauh dari Masjidil Haram, yaitu sekitar 500-700 meter dengan berjalan kaki. Maklum, hotel-hotel di sekitar masjid sangat penuh oleh Jamaah Umroh. Setelah sampai hotel, kami melakukan pembagian kamar dan koper, makan malam, barulah kami berangkat menuju Masjidil Haram.

Yup! Umroh pertama dilakukan tengah malam hari. Hehehhe...
Katanya sih biar gak kepanasan dan gak terlalu rame...

Tapi nyatanya??? Penuh bangeeeetttt!!!

Pemandangan dari luar Masjidil Haram di malam hari
Malam hari tidak berarti masjid ini sepi...

Saat berjalan menuju masjid, tidak henti-hentinya kami mengumandangkan doa. Saat melihat bangunan masjid yang begitu megah, besar, dan indah, gak berhenti hati ini bersyukur bisa berada di sana...

Kamipun langsung memasuki gedung masjid tanpa lupa mengingat nomor pintu tempat kami masuk. Jika kami terpisah dari rombongan, maka kami akan tahu harus menuju ke mana. Begitu masuk, sama seperti di Masjid Nabawi, tas dan barang bawaan kami diperiksa. Selain itu juga berjejer banyak sekali galon-galon air Zam-zam untuk minum para jama'ah. Sama seperti di Masjid Nabawi. Kita bahkan bisa memilih mau air Zam-zam yang dingin atau biasa.

Setelah lebih masuk ke dalam dan menuruni anak tangga (karena Ka'bah sesungguhnya berada di lembah), bangunan Ka'bah pun terlihat. Tanpa terasa air mata pun mengalir deras. Ada rasa haru yang membanjiri hati karena bisa melihat dan berada di pusat bumi ini... Langsunglah kami ber-Tawaf mengelilingi Ka'bah sebanyak tujuh putaran...

Seusai Tawaf, muka masih sembab habis menangis...
Alhamdulillah 4 saudara berkumpul lagi
setelah terpisah  saat Tawaf.
Selesai Tawaf, kami menunggu hingga semua rombongan berkumpul. Oh ya, meskipun sudah mengambil Ihram juga di Bir Ali sayangnya nyokap gak bisa ikutan Umroh karena tiba-tiba haidnya keluar di luar jadwal. Jadi dari sekeluarga hanya berlima aja, oh dan sama Tante Ani juga. 

Ketika semua sudah berkumpul, kami langsung menuju bukit Safa dan Marwah untuk ber-Sa'i. Selama ini gw berpikir bahwa kedua bukit tersebut letaknya jauh, tapi ternyata hanya tinggal berjalan kaki sedikit dari Ka'Bah. Bahkan lokasinya masih dalam satu bangunan masjid. 

Ketika Sa'i rombongan terbagi menjadi dua, laki-laki dan perempuan. Hal ini dikarenakan laki-laki harus berlari kecil sedangkan wanita berjalan kaki sudah cukup. Ketika Sa'i akhirnya pun terpisah lagi. Gw, Pipi, dan Tante Ani jalan bertigaan tanpa terburu-buru mengejar yang lain. Kami tidak ingin memaksakan diri. Di tengah perjalanan, bertemu dengan salah seorang nenek anggota rombongan yang juga terpisah. Mungkin karena dia tidak bisa mengimbangi kecepatan ibu-ibu lain. 

Akhirnya gw menggandeng nenek tersebut, gw lupa namanya siapa. Setelah selesai umroh, gw baru tahu bahwa nenek itu adalah ibu dari pimpinan pemilik travel. Jadilah gw berempat Sa'i hingga tujuh kali antara dua bukit tersebut. Jaraknya jauh tapi tubuh tidak terasa lelah. Gw sebenarnya sempat khawatir apa nenek akan kuat jalan terus, sampai gw berkali-kali bertanya apa beliau mau istirahat dulu. Tapi Alhamdulillah nenek pun kuat. Sayangnya, di putaran terakhir Sa'i, gw dan nenek terpisah dari Pipi dan Tante Ani. Bingung mau kemana, gw inget pesan pembimbing. Kalau terpisah, tunggu di puncak bukit Marwah. Maka itu gw dan nenek menunggu di sana hampir setengah jam hingga bertemu dengan pimpinan rombongan.

Setelah bertemu dengan pimpinan, gw langsung Tahallul (memotong sebagian rambut) lalu berkumpul dengan yang lain. Saat itu gw belum bertemu dengan Tante Ani dan Pipi ataupun adik2 laki-laki dan bokap gw. Tapi insya Allah waktu itu gw yakin mereka baik-baik aja. Jadi gw tetap bersama rombongan untuk shalat Shubuh berjamaah di Masjidil Haram baru setelah itu kembali ke hotel tanpa alas kaki. Hehehe

Semua dikarenakan sepatu gw dibawa oleh Pipi, jadi gw kembali ke hotel hanya dengan kaos kaki... Lumayan lah daripada harus nyeker huehehehe 

Sampai di hotel, Alhamdulillah Pipi dan Tante Ani sudah ada di sana.... lega banget rasanya... Langsung deh mandi dan istirahat sebentar sampai waktunya untuk perjalanan berikutnya.

Regards,



 ~If you die trying for something important, then you have both honor and courage~
Kamis, Januari 02, 2014 0 komentar

Umroh 2013 Part 3

Hmmm... mari kita lanjut jejak umroh tahun lalu di hari berikutnya...

Day 3:

Di hari ke-tiga, kita semua satu rombongan pergi jalan-jalan. Sebenernya udah agak lupa urutannya kemana aja karena udah lewat sepuluh bulan, tapi seinget gw kita pergi ke perkebunan kurma dan ke bukit tempat peperangan Nabi dulu, oh ya sempet juga mampir lagi ke Masjid Quba untuk shalat.

Ketika di perkebunan kurma, gak ada yang spesial sih sebenarnya. Karena kita gak bisa masuk ke perkebunannya, jadi hanya bisa masuk ke tempat penjualan kurma dan berbagai jenis cokelat di sana. Yang menyenangkan adalah, bisa nyobain kurma ataupun cokelat yang dijual sepuasnyaaa.... Hahahahaha...

Di sini gw sih gak beli apa-apa karena menurut pembimbing dan nyokap, ada tempat untuk belanja kurma yang lebih murah. Jadi kita tahan-tahan deh gak beli apa-apa di sini. Tapi Alhamdulillah dapet cokelat batu dari Tante Ani yang belanja duluan. Yipppiiieeee!!!

Foto duluuuu menunggu yang belanja kurma.
Btw, bokap gw kemana yah pas waktu ini???

Selain itu kita juga mengunjungi salah satu bukit di Madinah. Kalo gak salah sih namanya Bukit Uhud tempat peperangan Uhud dulu. Tempatnya merupakan bukit2 tinggi dengan matahari yang teriiiik banget... Sejarah di bukit Uhud ini memang sangat panjang namun sayangnya, tidak ada prasasti atau apapun yang menceritakan tentang sejarah di sini. Jadi hanya bisa mendengar kisahnya jadi pembimbing aja. 

Kebanyakan yang datang ke sini akhirnya hanya berfoto-foto ria dan berbelanja. Yup! Lagi-lagi banyak orang-orang yang berjualan di pelataran parkir di sini...

Gw? Ya udah foto-foto aja bareng keluarga dan Pipi pastinya...

Nah kira-kira seperti ini suasana di bukit Uhud...
With Pipi...
Oh ya, karena di sini tergolong panass dan mataharinya terik, buat kamu yang berencana untuk Umroh atau pergi haji, jangan pernah lupa mengoleskan sunblock atau sunscreen yah... Penting!!!

Nah selain ke dua tempat itu, kita juga mampir ke Masjid Quba lagi seperti yang gw bilang sebelumnya. Yang menarik adalah, kali ini Masjid Quba amat sangat ramai sekali! Nope, gw gak melebih-lebihkan. Tapi sepertinya memang semakin banyak rombongan yang datang pada waktu itu. Jadinya gw agak kesulitan untuk mencari tempat saat masuk untuk shalat. 

Ketika masuk, kita sudah ditahan oleh petugas perempuan berjubah hitam panjang dengan jilbab yang menutupi hampir seluruh wajah. Kita diarahkan untuk naik ke lantai atas karena bagian bawah sudah terlalu penuh. Nyokap dan temannya sempat nyempil masuk, sendangkan gw dan Pipi terpaksa mengikuti arahan untuk naik ke lantai 2. Dan gak nyangka bahwa keputusan kita untuk mengikuti arahan berbuntut manis.

Sempetin foto setelah
shalat.. Luas kan?
Lantai 2 Masjid ini sangaaaat luas dan lega. Selain itu terang, bersih, dan arsitekturnya beda banget dengan lantai dasar. Selain itu, karena belum banyak yang shalat di sini, jadinya kita bisa bebas memilih tempat untuk shalat dengan tenang tanpa perlu berdesakan... Alhamdulillah...

Hmmm... kira-kira seperti itu perjalanan di siang - sore hari di Madinah...

Selebihnya gw sempat menemani nyokap untuk belanja oleh-oleh di pasar terdekat sambil mencari-cari tempat makanan khas Arab. Nyokap sih berhasil mendapatkan beberapa oleh-oleh seperti parfum, sejadah, dll. Sedangkan gw masih bingung mau cari oleh-oleh apa...


Regards,



 ~If you die trying for something important, then you have both honor and courage~
Rabu, Januari 01, 2014 0 komentar

(un)Happy New Year 2014

Yup! Tahun baru kali ini tidak dimulai dengan sesuatu yang happy...

Sejak awal gw memang gak ada rencana karena bawaannya gak semangat, plus orang yang gw sayang punya jadwal ke Bandung buat have fun sama temen2nya. Ya sudah deh ngendon di rumah...

Nyokap dan ade2 gw pun gak semangat bikin ini-itu seperti tahun-tahun sebelumnya. Jadi gak pake kehebohan nyiapin makanan, bakar2an, bahkan persiapan perang kembang api seperti biasanya pun nihil. Tumben bener dah!

Yang makin bikin drop adalah ketika tanggal 30, seharian gw merasakan sesak nafas parah sampe susah mau ngapa2in. Jantung gw pun berdebar hebat!!! Bikin gw makin parno, apalagi nyokap terus2an menakut2i atau yah mengingatkan gw tentang bahasa kolesterol tinggi yang katanya gejalanya mirip kayak yang gw alami. Awalnya gw minta bi Ecih aja untuk kerikin karena mungkin hanya masuk angin. Sayangnya hasil kerikannya gak merah.

Akhirnya pas tanggal 31 gw pergi ke dokter pagi-pagi. Karena dokter internis langganan udah keburu cuti tahun baru, gw memutuskan untuk ke dokter umum langganan nyokap.

Dokternya seru dan baik. Pas meriksa dia bilang semua oke, cuma mungkin gw yang terlalu khawatir makanya sesaknya lebih berasa. Menurut dia cuma gejala flu batuk aja. Ya sudah, gw jadi tenang dan langsung deh beli obat yang dia resepkan. Lumayan mahal untuk obat flu batuk sampe 200rban. Abis itu pulang ke rumah, makan, minum obat, istirahat.

Setelah minum obat dan tidur siang, bangun2 nafas gw berasa lebih lega meskipun dada dan punggung berasa beraaaat banget... Cuma ya udah gw tenang2 aja mau tahun baruan di rumah. Nyokap juga akhirnya nyiapin kentang goreng dan siomay (gak nyambung yah!) buat dikudap menjelang tahun baru. Sekitar jam 9 malam setelah makan, gw minum obat lagi. Satu jam kemudian sesak nafas gw makin parah plus jantung berdebar2 gak karuan. 

Akhirnya gw memutuskan untuk membalur hampir seluruh bagian tubuh gw dengan minyak angin, minum tolak angin, dan tidur! Sayangnya tiba2 temen2 rumpi nyokap dateng dengan keluarga mereka. Jadinya berisik dan bau durian kemana2. Yup! Mereka bawa durian banyak bangeeeeeeet... Sayangnya gw sama sekali gak berminat untuk turun ke bawah dan makan. Soalnya untuk nafas aja gw susah banget, apalagi mau jalan ke bawah.

Beberapa kali gw hampir terlelap karena badan emang berasa cape dan lemess banget, tapi sayangnya beberapa kali pula harus terbangun karena suara perang kembang api di kompleks gw sudah dimulai... Mungkin sekitar jam 1.30 AM baru gw bisa bener2 tidur...

Paginya, sesak nafas gw sama sekali gak berkurang. Bahkan dada dan punggung makin berasa berat. Nyokap makin ngoceh2 kalo itu bisa jadi karena kolesterol gw tinggi. Jadilah gw ikutin kemauan nyokap buat cek kolesterol, pas banget memang gw udah gak makan hampir 12 jam jadi bisa langsung cek. Akhirnya dengan nafas terengah, gw dianter nyokap ke RS Sari Asih untuk cek kolesterol. Setelah cek, harus nunggu sekitar satu jam. Selama nunggu, gw sempetin sarapan bubur abis itu minum obat lagi. 

Gak lama setelah minum obat, nafas makin susah, sampe2 dada gw sakiiit banget. Gw panik, nyokap makin panik. Akhirnya langsung masuk UGD... Aaahhhh... sungguh gak seru tahun baru kali ini...

Masuk UGD, diperiksalah sama dokter jaga, tapi dia bilang paru2 gw bersih, denyut jantung pun bagus, dan tekanan darah juga oke, hasil pemeriksaan lab untuk kolesterol pun bagus, gak ada masalah. Lalu kenapa gw bisa sesak nafas begitu??? Dokter pun memutuskan untuk memberi gw treatment uap. Rasanya hangat. Tapi gak ada efek apapun. Akhirnya coba di-rontgen, untuk bener2 cek kondisi paru-paru. Hasilnya bersih dan bagus, gak ada masalah...

Dokter bingung, gw bingung, nyokap pun bingung. Akhirnya disuruh istirahat dulu dan dokternya nanya sempet minum obat apa aja sebelumnya. Gw sebutin deh 3 obat dari 4 yang dikasih dokter umum. Dokter langsung bilang mungkin karena ada adverse reaction karena gak cocok dengan obat2an tersebut makanya bukannya lega, malah gw makin berasa sesak. 

Baiklaaaaaaah... Karena seumur2 gak pernah ngalamin alergi obat, gw gak kepikiran ke sana sama sekali...

Ya udah akhirnya disuruh istirahat dan pulang ke rumah dengan obat baru.

Saat menulis ini gw udah mendingan walau sesaknya masih berasa dan keringetan sana-sini karena gak boleh pakai AC dulu. Fiiuuuhhh...

Cuma ada satu hal lagi yang bikin sedih sebenernya...

Ketika masuk UGD, gw sempat nulis status di FB dan Twitter soal ini... tadinya mau ngabarin orang yang gw sayang itu juga, tapi keburu ada tindakan dari dokter, akhirnya gak bisa pegang hape sampe selesai rontgen dll. Banyak banget notif dan WA yang masuk, tapi gak satupun dari dia padahal dia udah nge-like status tersebut di FB. Ah, rasanya makin sesak... Apalagi setelah gw WA dia, jawabannya hanya sekedar tanya sakit apa dan bahwa dia belum bisa hubungin gw. Speechless-lah...

Tapi ya sudahlah...

Ketika sampe rumah, gw gak bisa tidur, jadi cek facebook. Hal pertama yang muncul di Newsfeed adalah dia sedang keliling dan jalan2 di Bandung. JLEB!

Sekitar jam 9 tadi dia akhirnya telepon. Tapi ya gak banyak yang diomongin... karena gw jg berasa sesak nafas, sesak karena berasa gak diperhatiin seharian, dan dia pun bingung mau ngomong apa. Akhirnya dia nyuruh gw istirahat.

Setelah itu gw cek twitter karena ada mention dari mahasiswa, daaan kerena belum ke-reload postingan baru, yang terbaca pertama adalah twit dia yang isinya bahwa di Bandung itu ada temen, ada sepupu, dan insya Allah ada gebetan. 

Entah dia bercanda, sekedar iseng nulis status, atau emang beneran. Yang pasti dia tahu gw gak suka becandaan kayak gini...

Dan tangis pun pecah...

Regards,



 ~If you die trying for something important, then you have both honor and courage~
 
;