Sudah satu minggu setelah gw bisa memaafkan diri gw. Dan rasanya... WAH banget!!!
Rasanya bebas, lepas dari segala penyesalan dan keinginan untuk menyalahkan diri sendiri. Semua perasaan yang menyiksa itu hilang. Gw pun udah gak bangun pagi dengan dada yang terasa sesak lagi. Dan makin hari, makin mengerti apa yang ingin gw capai dan apa yang ingin gw dapatkan. Apalagi setelah mulai ngajar lagi, rasa kangen untuk berdiri di depan mahasiswa terbayar sudah.
Btw, mahasiswa gw yang sekarang (terutama yang pernah gw ajar sebelumnya) makin akrab dan makin sedikit jarak antara gw dan mereka. Mereka sudah semakin tidak sungkan tapi masih tetap hormat. Dan ketika belajar pun, bercandaan bisa keluar dengan santai. Apalagi di kelas broadcast malam yang heboh-heboh itu. Becaaandaaa mulu maunya. Kadang repot sih ngatur mereka, tapi gw senang karna mereka selalu punya bahan buat bikin gw ketawa.
Dapet satu obat lagi buat ngilangin rasa sakit di hati....
Gw pun sudah bisa kembali bernyanyi tanpa rasa beban di hati, tanpa ada air mata mengalir di pipi. Gw bisa menghayati lagi semua lagu favorit gw tanpa ada rasa sakit yang masih melekat di hati. Dan juga bisa menyanyikan lagu-lagu itu di manapun tanpa takut tiba-tiba akan menangis. Bahkan gw juga kembali berani untuk mengekspresikan diri gw ketika bernyanyi. Hehe mulai goyang-goyang lagi kalo lagi nyanyi-nyanyi di patas. Yeah, walo nyanyinya gak keluarin suara, tapi boleh dong badan goyang dikit.
Selain itu, kepercayaan diri gw pun perlahan-lahan kembali. Bahkan lebih besar dari pada sebelumnya dan membuat gw tidak perlu bersembunyi di balik jaket atau pashmina lagi seperti dulu-dulu. Beberapa orang pun berkata kalau gw terlihat lebih fresh dan lebih ceria dibandingkan ketika mereka terakhir bertemu gw. Dan mendengar itu semua, gw hanya bisa tersenyum. Oh... how I love myself....
Gak nyangka kalau setelah patah hati dan penghinaan yang gw alami justru membuat diri gw semakin kuat dan semakin bisa tersenyum menatap dunia. Semuanya terasa jauh lebih positif dan jauh lebih indah. Meski sedang menyetir dan hanya ditemani lagu-lagu yang membuat perasaan menjadi sendu, tapi rasanya jauh lebih ringan dan gak kepikiran lagi soal rasa sakitnya.
Yup! Sekali lagi, akhirnya gw sudah bisa memaafkan diri gw sendiri.
Tapi kalau ditanya, apakah gw sudah memaafkan dia. Jawabannya adalah belum. Meski dia mengirimkan sms permintaan maaf sebelum dia berangkat ke UK, tapi gw tidak merasa itu tulus. Sampai akhirpun, usaha dia hanya sebatas sms. Mungkin terkesan gw jahat atau tidak baik hati karena belum bisa memaafkan dia. Tapi gw tidak mau memaksakan diri untuk memaafkan seseorang kalau memang gw belum bisa memaafkan. Gak mau jadi goodie-woodie kalo kebaikan yang gw kasih hanya sekedar pura-pura agar terkesan baik dan berhati mulia.
Gw tidak mau membohongi diri sendiri. Gw belum bisa memaafkan dia, karena itu gw belum memaafkan dia. Seperti yang pernah gw bilang sebelumnya, mungkin suatu saat nanti. Atau menunggu ucapan maaf dia yang bener-bener tulus. Yeah, kalopun suatu saat nanti gw sudah memaafkan dia, tapi dia tidak pernah menyampaikan ucapan maaf dengan tulus, itu udah bukan urusan gw lagi. Itu urusan dia sama ALLAH.
Yang penting gw sudah tahu apa yang membuat gw tersiksa selama ini, yaitu perasaan tidak bisa memaafkan diri gw sendiri. Dan karena gw sudah bisa memaafkan diri gw sendiri, yah gw sudah tidak merasa tersiksa lagi. Semua ini pun karena berkah dan kasih sayang yang gw terima dari ALLAH. DIA telah mengirimkan begitu banyak sahabat dan orang yang tanpa ragu memberikan kebaikannya pada gw.
Terima kasih untuk Pak Joe, Inda, Hana, Firnia, Chidoet, Jilly, Kakakku, Pipii, Ayu, Kak Ida, Ima, Helen, Uthi, Michael, Mr. Walter, dan semua teman yang telah memberi banyak dukungan hingga gw bisa kembali tersenyum dan menatap dunia.
I Love You, ALLAH...
I Love You, Guys...
Regards,



0 komentar:
Posting Komentar