Senin, Desember 29, 2014 0 komentar

JENESYS 2.0 Day 1 & 2: The Excitement

Waaaa... guys, gomen gomen...

Saking sibuk kerjaan, thesis, patah hati, dll sampai lupa nih mau lanjutin cerita soal keikutsertaan gw dalam program JENESYS 2.0 bulan Maret 2014 lalu... Baiklaaaah mari kita langsung saja yah...

Hmmm setelah selesai mengurus pendaftaran, surat-surat, hingga bertemu dengan perwakilan dari kedutaan, gw dan Pipi harus nunggu kepastian keberangkatan sekitar 2-3 minggu kalo gak salah. Selama menunggu email sakti dari pihak Kedutaan, gw galau. Beneran galau karena masih gak yakin apa iya gw berangkat, sampe sakit. Hahahahaha!!! Biasa deh gw kan orangnya kebawa pikiran banget hehehe...

NAH! Di hari keberangkatan, kita kumpul sekitar jam 4an di Terminal 2 Bandara SoeTa. Jam 5an kumpul untuk sambutan dari pihak Kedutaan, briefing dari pihak travel yang bawa kita ke sana, dan kenalan dengan peserta dari berbagai universitas dan daerah lain. Total perwakilan dari Indonesia adalah 30 orang dan 1 orang pembimbingnya yaitu Dr. Vee salah satu mangaka Indonesia.

Foto bareng Momski sebelum berangkat... 
Pesawat kami berangkat sekitar jam 9 malam, jadi ada waktu bebas sebentar hingga jam 7an. Kita makan malam aja deh karena takutnya di pesawat gak dapet makan (kebiasaan naik low cost airline hehehe) padahal naik pesawatnya JAL. Senangnya jadi tamu di Jepang, dijamu dengan fasilitas yang mewah euy...

Tetep dong selfie dulu di dalam pesawat :p
Selama di pesawat, semuanya menyenangkan... Kenalan dengan teman-teman baru, nonton-nonton, dengerin lagu, dan mencoba untuk tidur tapi susah saking excitednya. Hmmm kemudian pesawat mendarat dengan mulus bangeeeet di Bandara Narita. Saat mau turun, gw dan  Pipi gak pakai coat yang kami bawa karena merasa hangat di dalam pesawat. Pas mau turun, salah satu pramugari bilang kalau di luar dingin. Tapi yah kita mikirnya sedingin apa sih!? Jadi ya udah turun aja dengan santainya.

Ternyataaa... anjrit dingin banget!!! Suhunya sekitar 12-14 derajat Celcius... BRRRrrrrrr... Maklumlah yah biasa tinggal di Tangerang yang suhunya paling dingin aja 24 derajat. Tiba-tiba turun 10 derajat berasa banget bukan!? Akhirnya kita (gw, Pipi, dan peserta lainnya) langsung pakai coat dan jaket masing-masing, lalu lari melewati lorong penghubung bandara dengan pesawat hingga sampai di dalam gedung bandara. Shock therapy jadinya...

Nah, setelah itu kita urus-urus berbagai hal keimigrasian dan bagasi. Karena cukup antri dan lama menunggu hingga rombongan selesai, bagasi kita udah tersusun rapi di dekat salah satu conveyer belt. Jadi ada petugas khusus gitu untuk angkatin bagasi yang keluar trus dijagain sampai kita datang... Ureshii...

I'm in JAPAN!!!

Selfie lagi berdua kali ini dengan tampang kedinginan hehehe...
Setelah itu, kita menunggu bis jemputan deh yang akan mengantar kita menuju hotel pertama yang akan kita datangi. Lucunya adalah, saat berjalan keluar bandara menuju jalur bis penjemput, kita semua kedinginan. Ojisan (paman) yang menjemput heran karena kita semua kedinginan, karena dia bilang kalau suhu hari itu sudah hangat. Akhirnya dia mengajak kita untuk lari-lari kecil supaya tubuh kita menghangat. Well, we live in a different country, Sir! Watashi-tachi no kuni no kisetsu wa chigau n da yo, Ojisan! Nihon wa samui desu!

Salam kurang tidur dari Narita, Jepang.
Awalnya kita kira bakalan langsung menuju Tokyo, eh ternyata baru jalan 5 menitan, udah sampai di hotel kita akan menginap untuk semalam yaitu Hotel Nikko Narita. Hotel Nikko ini adalah hotel dengan jaringan terbesar loh di Jepang. Juga salah satu hotel bintang yang jadi pilihan banyak wisatawan. Aaaah senangnya...

Sampai di depan hotel, kita gak langsung turun tapi bertemu dulu dengan salah satu pembimbing kita dari Jepang yaitu Takagi-san. Dia ramah dan lucu sekali. Bahasa Indonesia-nya juga lancar karena ternyata pernah kuliah bahasa Indonesia di Bali. Saat briefing tersebut kita dikasih tahu mengenai tata cara hidup di Jepang secara singkat, peraturan saat ikut program, pembagian kamar dan kelompok, pembagian buku panduan, name tag, kunci kamar, dan setelah itu ada pembagian kotak makan siang (well, sebenarnya bukan kotak sih karena dibagikan dalam bentuk kantung plastik berisi ramen instan, pisang, sandwich, kacang, yakult, onigiri, air mineral, dan snack... sampe bingung mau makan yang mana duluan).

Perkenalkan, ini Takagi-san yang sabar banget menghadapi anak-anak dari Indonesia.
Terima kasih banyak Takagi-san!
Selesai semua briefing serta pembagian ini-itu, kita ke kamar masing-masing untuk istirahat dulu. Karena kita semua pastinya kurang tidur dari semalam. Jadi kita di kasih waktu untuk istirahat dan jam bebas selama gak pergi jauh-jauh sampai sekitar jam 4an untuk acara pembukaan program. Alhamdulillah-nya, gw dan Pipi sekamar. Yeay!

Meet our roommate, Naomi. Sepanjang perjalanan kita bertiga hampir selalu
bareng-bareng tiap nginep di hotel ataupun homestay.
Nah, karena kita semua masih semangat 45 walau mata ngantuk, setelah bobo-bobo dikit, ganti baju, dan makan, jadilah kita keluar untuk foto-foto di sekitar hotel. Beberapa orang ada yang berani ke Akihabara, tapi gw gak berani untuk ninggalin kelompok dan takut telat saat acara pembukaan.

Lihatlah sekelompok gadis ceria ini. Matahari terik tapi semuanya lengkap pakai jaket, sweater atau coat. Samukatta yo! Tapi teteplah kita semangat foto di depan hotel hehehe
Lalu tibalah waktunya untuk acara pembukaan program. Sekitar jam 4, semua peserta berkumpul di ruang Sakura. Saat itu barulah kami bertemu dengan peserta dari negera-negara lain yaitu Kamboja, Vietnam, dan Filipina. Isi pembukaannya ya standar lah ya seperti ucapan selamat datang, tujuan program, kegiatannya apa aja, dll. Setelah itu kami berkumpul bersama masing-masing negara untuk pembagian atribut berikutnya.

Our Flags together...
Nah inilah kedua pembimbing kami selama di Jepang, Fukase-san (kiri) dan Takagi-san (kanan). Bahasa Indonesia mereka fasih, ramah, dan siap dalam segala hal. Mereka baik banget dan sabar menghadapi kami para bocah dari Indonesia. Aaah kangen mendengar becandaan mereka lagi...
Selesai briefing, kami diperbolehkan untuk makan malam bersama di restoran hotel. Karena sepertinya banyak tamu lain juga, waktu untuk makan gak gitu banyak. Tapiiii tetap sangat memuaskan perut yang lapar.... Di setiap menu juga diberi tanda apakah mengandung babi atau tidak, jadi kami yang muslim merasa nyaman dan gak ragu ketika memilih makanan.

Makanan pilihan gw... eittsss keliatannya sedikit, tapi saya nambah loh! Hahahaha...
Gak lupa cake-nyaaa.... Oishikatta!!! Yummy
Selesai makan, kita dikasih waktu bebas, asalkan jam 10 malam sudah ada di kamar lagi. Apalagi besoknya harus bangun pagi untuk siap-siap berangkat ke Tokyo dan menghadiri seminar serta event anime terbesar tahun 2014 di Tokyo Dome. Yosh!

Tapi teteplah kita coba untuk cari-cari tongkrongan di luar hotel. Akhirnya gak bisa jauh-jauh karena suhunya udah turun sampai 8 derajat Celcius malam itu... Sampe nusuk ke tulang rasanya... Sejauh-jauhnya cuma ke Seven Eleven di samping hotel hahaha... Lagi pula memang lokasi hotelnya sepi banget karena bukan tengah kota...

Kira-kira begitulah cerita gw di hari pertama dan kedua mengikuti program JENESYS 2.0 dengan tema Manga, Anime, dan Cosplay ini. Cerita di hari-hari berikutnya akan gw bagi di postingan selanjutnya yaaaah... Oh ya foto-foto lengkap gw saat kegiatan ada semua di FB. Silahkan mampir kalau mau lihat ^^

Jya, mata ne!

Regards,

 

 ~If you die trying for something important, then you have both honor and courage~
Kamis, Desember 25, 2014 0 komentar

Best line from Sheila On 7 Part 1

Sejak awal muncul, Sheila On 7 udah membuat gw jatuh cinta dengan lagu-lagu mereka. Musikalitas yang sederhana, catchy, namun berkelas, mampu membuat gw selalu merindukan nada-nada unik yang mereka mainkan. Rangkaian lirik yang penuh kiasan indah, maupun yang jujur tanpa beban, memikat gw untuk selalu mencari makna terdalam di balik tiap liku kalimat.

Aaaah gak pas rasanya kalo lagi nyetir, lagi jogging, atau lagi kerja, tanpa mendengarkan satuuu aja lagunya mereka. Walaupun ujung-ujungnya bakalan dengerin se-album. Hahahaha... 

Di mobil, di hp, di mp3 player, hingga di laptop, semuanya ada folder khusus Sheila On 7 untuk didengerin. Gak pernah bosen. Saking sukanya sama lagu-lagu mereka, gw gak bisa menentukan mana lagu favorit dari mereka... Pernah ada kejadian lucu ketika gw pulang bareng sama salah satu temen S2 dan kita muterin MP3 asli Sheila di mobil. Hampir di setiap lagu yang terputar, gw menyahut, "aah gw suka banget lagu ini!". Sampai-sampai si temen S2 gw bilang, "Semua aja lo suka, Ias! Hahaha."

Nah yang paling gw suka dari lagu-lagu mereka adalah lirik-liriknya. Bisa bikin mikir saking dalemnya mereka berkias, namun kadang bisa menohok saking jujurnya mereka bercerita. Seru lah! Lagu mereka bisa bikin gw sedih, nangis, ketawa, tersentuh, sampai berangan jauh...

Karena gw tipikal orang yang tertarik dengan kata-kata, kali ini mau coba membuat dan memutuskan apa barisan lirik terbaik dari setiap lagu mereka. Mungkin gak akan sesuai sih dengan pendapat atau opini orang lain karena memang ini berdasarkan pemikiran gw sendiri... hahaha rasanya kayak mau melakukan penelitian hermeneutika lirik.

Okeh mari kita mulai berdasarkan abjad lagu-lagu terbaik mereka yah.

1. Anugerah Terindah Yang Pernah Kumiliki

Hmmm lagu ini gak punya kenangan khusus sih buat gw, walaupun salah satu mantan pernah nyanyiin ini di mobil buat gw hehehe... Katanya sih lagu ini dibuat Eros untuk ayahnya. Romantis ya buat lagu kayak ini buat ayah, tapi bisa diaplikasikan untuk orang lain yang punya arti besar buat kita.

Menurut gw, best line-nya adalah:
"Sifatmu nan slalu, redakan ambisiku. Tepihkan khilafku dari bunga yang layu"



Kenapa?:
Kalau lirik ini diterapkan pada kondisi cowok kepada ceweknya, maka si cowok merasa bahwa ceweknya ini spesial banget. Tidak semua perempuan bisa meredakan ambisi pria, dan bisa menepiskan khilaf dari "bunga yang layu". Bunga yang layu itu bermakna perempuan lain yang mungkin terlihat menarik tapi sebenarnya tidak berkualitas. Keren kaaaan analoginya... hehehe

2. Bait Pertama

Lagu ini pas banget buat mereka yang susah untuk move-on (kayak gw). Liriknya dalam, jujur, tapi berkias.

Best line-nya adalah:
"Sekuat kaki ini mencoba berlari, tetapi hati ini menuntunnya kembali, ke bait pertama."



Kenapa?:
Bait pertama jelas banget maksudnya adalah awal waktu kisah cinta atau hubungan dimulai. Lagu ini secara nyata mengiaskan betapa sulitnya seseorang untuk move-on. Sekuat apapun ia mencoba, namun hatinya selalu kembali pada awal hubungan. Perasaannya pun tidak bisa berubah masih sama seperti ketika di awal hubungan. Oh ya ada bagian juga yang liriknya begini "bertahan karena menantimu, untuk menantimu di bait pertama". Mungkin pada akhirnya ia menyerah untuk move-on dan tetap bertahan untuk menunggu hubungannya kembali seperti di awal kisah, kembali ke bait pertama. Ahhh sulitnya move-on...

3. Bapak-Bapak

Di lagu ini, Sheila ingin menceritakan tentang bagaimana sulitnya meyakinkan orang tua cewek tentang keseriusan seorang cowok menjalani hubungan dengan anak perempuan mereka. Yang pasti kita tahu selalu ada keraguan dan kekhawatiran dalam diri orang tua tentang siapa yang akan mendampingi anak perempuan mereka.

Best Line-nya adalah:
"Duniaku, lain duniamu. Aku juga tahu. Jangan coba belokkan arti cinta yang Tuhan tlah ciptakan."



Kenapa?:
Di baris lirik yang ini Sheila ingin mengingatkan kepada orang tua bahwa bagaimanapun juga jaman dan kehidupan setiap orang itu berbeda. Jangan menyamakan kehidupan seorang cowok yang mungkin masih berusaha untuk mapan dengan kehidupan sang orang tua yang sudah mapan. Dan untuk mengingatkan apa arti cinta yang sesungguhnya yang tidak bisa dinilai dari harta.

Haha seandainya orang tua gw bisa mengerti hal ini sejak dulu... #miris

4. Berai

Seperti judulnya, lagu ini mengisahkan tentang perpisahan dua orang kekasih. Tentang detik-detik perpisahan yang menyakitkan. Tentang keraguan ketika melepaskan. Beberapa bagian ditulis dengan kiasan yang kelabu seperti "kau kemasi kasih sayangmu,  bergegas ambil langkah sendu" yang menurut gw terasa banget sedihnya.

Tapi menurut gw, Best Line-nya adalah:
"Haruskah kau kan pergi bila semua kan sepi? Haruskah kau kembali, saat kau baca lirik ini?"



Kenapa?:
Baris lirik ini memang bagian reff dari lagu Berai. Sebenarnya ada beberapa bagian lirik yang menarik, tapi ini paling menyentuh. Bagi gw, barisan lirik di atas menggambarkan perasaan yang dialami mungkin oleh sebagian orang yang baru saja berpisah. Ada perasaan ragu atau sulit untuk melepas karena ada rasa takut akan sepi. Ada perasaan atau harapan bahwa orang tersebut akan kembali setelah mengetahui betapa dalamnya rasa kehilangan. Bagian "saat kau baca lirik ini" menurut gw merujuk pada lagu ini sendiri yang menunjukkan sekali kesedihan yang dirasakan setelah perpisahan. 

5. Berhenti Berharap

Okeh menurut gw ini adalah lagu Sheila yang paling kelam. Dan susah banget memilih baris terbaik dari lirik lagu ini karena banyak disampaikan lewat kiasan misalnya "aku pulang tanpa dendam" yang mungkin agak sulit diartikan. Selain itu menurut gw lagu ini bisa diterapkan di berbagai situasi ketika kita menyerah pada keadaan.

Dan Best Line-nya adalah:
"Rebahkan tangguhmu. Lepaskan perlahan. Kau akan mengerti semua."



Kenapa?:
Baris lirik ini ada di bagian hampir paling belakang lagu dan bukan dinyanyikan oleh Duta. Jadi seakan-akan dinyanyikan atau disampaikan oleh orang lain yang menyaksikan atau mengetahui kekalahan apa yang kita alami. Bahwa suatu saat nanti akan ada hikmah yang kita ketahui dari setiap kejadian. Bahwa tidak apa-apa untuk "merebahkan tangguh" atau menyerah perlahan-lahan.

Sedikit curhat nih, lagu ini gw rasa cocok dengan kondisi gw dengan nyokap saat dia 'berhasil' membuat gw berpisah dengan si mantan. Gw berasa akhirnya gw kalah dan nyokap menang. eeeeeaaaa curcol hahaha...

Nah kira-kira segini dulu kali yah bahasan tentang lagu-lagunya So7... Karena masih harus edit beberapa potongan lirik dari lagunya, jadi nanti akan gw lanjut di postingan berikutnyaaaa...

Kalau mau komentar tentang pendapat kalian sendiri mengenai best line dari lagu-lagu di atas, monggo loh! Karena ini sekedar iseng-iseng seru gw sendiri aja, dan bener2 opini pribadi aja kok. Gw menerima opini atau masukan dari diri kalian sendiri. Siapa tahu bisa tukar pendapat.

Well, see u on the next post! 


Regards, 

 

 ~If you die trying for something important, then you have both honor and courage~
Selasa, Desember 16, 2014 0 komentar

Hujan Turun

Hujan Turun
by: Sheila On 7



Tak ada waktu tuk menjelaskan
Tak sangka ini kan datang
Tiap liku berbagi hidup
Sejenak melepas lelah
Kau tinggalkan diriku

Waktu hujan turun
Di sudut gelap mataku
Begitu derasnya
Kan kucoba bertahan

Ingat kembli yang terjadi
Tiap langkah yang kita pilih
Meski terkadang pedih
Harapan untuk yang terbaik

Sekeras karang kita coba
Tetap kau tinggal diriku

Tak akan kuhalangi 
Walau ku tak ingin kau pergi
Kan kubangun rumah ini
Walau tanpa dirimu
Walau tanpa dirimu


lagu inilah yang benar-benar mewakili perasaan gw saat ini...
hujan terus turun di sudut gelap mata
rasanya hanya bisa mencoba bertahan setelah ia pergi
sedikitpun gw gak menghalangi kepergian dia...
gw tidak mau memaksakan dia untuk terus berjuang, untuk mempertahankan ini semua

biarlah...
gw yakin bisa tetap membangun impian walau tanpa dia...


Regards,



 ~If you die trying for something important, then you have both honor and courage~
Senin, Desember 08, 2014 0 komentar

The Blame

Sudah dua minggu sejak dia menyatakan suka yang lain...
Sudah dua minggu pula, gw mencoba menghilangkan rasa sesak ini...

ah, fase ini sangat menyakitkan...

masa sedih mungkin telah lewat, yang sekarang gw harus hadapi adalah masa memaafkan diri... ini yang sulit. gw terus-menerus menyalahkan diri atas semua ini...

pemikiran bahwa kenapa gw begitu bodoh, lagi-lagi membuang-buang waktu bertahun-tahun untuk bertahan dengan orang yang salah... terus berkelibat di benak..

dan gak tahu harus curhat ke siapa soal ini... temen2 gw pasti udah pada cape mendengar cerita tentang gw dan dia...

salah satu sahabat gw sedang memberikan gw silent treatment karena dia kesel setelah tahu masih kontak sama mantan itu...
sahabat yang lain baru saja kehilangan ayah tercintanya...
sahabat jauh juga tidak bisa dihubungi karena nampaknya menghindari gw...
adik gw mengira kalau gw udah move on, dan dia sedang menikmati masa2 jatuh cinta...
rasanya tidak ada tempat yang pas untuk bercerita...

jadi yah di sinilah gw bercerita... sekedar sedikit mengeluarkan unek2 yang gw rasa...

yang gw butuh memang hanya waktu untuk menyembuhkan diri lagi... sekarang hanya bisa bersembunyi di balik senyum dan tumpukan pekerjaan... gak mau terlihat lemah dan sedih karena hal ini...

gw memang merasa ditinggalkan...
setelah semua yang kami jalani, kami usahakan, kami pertahankan, akhirnya dia meninggalkan gw
tapi tidak, gw tidak menyalahkan keputusan dia untuk pergi...
mungkin memang kami tidak berjodoh
mungkin harus begini supaya gw bisa melepas dia
mungkin memang hanya sampai di sini jalan kami

yeah, this phase is hurtful...


Regards,



 ~If you die trying for something important, then you have both honor and courage~
Selasa, Desember 02, 2014 0 komentar

The Last Hardest Thing

In my last post, I talked about moving on and acceptance. This time, I'm going to talk about what is the hardest thing that you'll face in a break up.

Well, for me, it's letting go.

After a very long time, I was still hanging onto his arms, no matter how many time he gave a signal that he's already let me go... part of it because I was... no I still am in love with him...

The other part was because he was always gave me mixed signal... sometimes he showed love, sometimes he was very distant... so yeah I was hanged... but I won't blame him, I won't blame myself either. It was just our journey, our path that finally hit the end of the road... he has a new girl...

It is devastating, yes. Not long ago, he hugged me in front of many people, showed the love he had in front of other, he kissed me, and selflessly help me. But not long after that, just a glimpse of time, he moved on...

When I knew about it, I couldn't help my self. I called him and tell him I'm not gonna be around him anymore. I cried after that, and even I cried while writing this. But yeah, it's time for letting go.

Dealing with letting go it's not easy...

You have to deal with the thought that someone you love, already happy or in love with someone else. That he or she doesn't need you anymore. That they can live without you...

while you're here, can't even bear the thought of losing him/her...
could only stand and watch your other half go...
yes, it's unbearable...

but still, you have to let go...

Remember that you're not the only person that ever deal with break up. There are lots of other people who are also going through what you're or I'm going through right now. They can survive, so do you, so do I.

Yes, it's okay to cry at first. It's a prove that you're still have a heart. But then, try to smile, chin up, and just be stronger every day. Falling in love is a courageous thing to do, but letting go is even more courageous. So if you or I can get through this, we will become stronger than ever...

Yet there are still somethings I want to say to my ex...

For you who loved me for almost three years, if somehow you stumble upon this note, I want to say my last words...

Thank you for every thing that we've been through together. I learned a lot from this amazing experience. Whether it's bad or good, it's still gonna me part of my life forever. I apologize that I have to leave... it's not that the feelings gone, or because I hate you... no, it's not that. Please understand that I need distance and separation to forget you, to little by little remove you from my head, to make this deep feelings gone over time...

nothing can heal me but time... I'm sure the process will be hard, but I'll be fine.

I hope you made the best decision
I hope you're happy
good luck for you're life.
good bye...

PS: I may not be the girl you marry. But I will be the girl you think about in years ahead while having polite sex with your boring wife who fakes her orgasm to make you feel better about your receding hairline.

Regards,

 

 ~If you die trying for something important, then you have both honor and courage~
Senin, November 03, 2014 0 komentar

Jodoh itu...

Hmmm mungkin tulisan ini kurang cocok karena berasal dari seseorang yang masih belum bertemu dengan jodohnya...Tapi karena belakangan ini gw banyak bertanya-tanya tentang jodoh, gw mendapat banyak jawaban dan semuanya membuka perspektif yang berbeda tentang jodoh...

Semuanya ya balik lagi berawal ketika gw akhirnya harus lagi-lagi mengalami perpisahan. Perpisahan yang kali ini jauh... jauh lebih berat dari yang sebelumnya...

I really thought I already met my 'jodoh'. Karena saat bersama dia, semuanya terasa pas. Gw gak pernah merasa secocok dan sesayang itu sama seseorang, gak pernah merasa ingin bersama dengan seseorang sekuat itu, gak pernah terpikir hingga jauh ke depan selain dengan dia. Tapi toh nyatanya semua itu tidak cukup untuk menjadikan dia jodoh gw. Dunia berkata lain, nasib dan takdir berkata lain. 

Rasanya ingin bilang bahwa mungkin saat ini kami tidak berjodoh, tapi aahh rasanya seperti masih ada harapan di balik kalimat itu... karena itu lebih baik gw bilang bahwa kami tidak berjodoh saja, agar gw tidak lagi-lagi menumpuk harapan.

Lalu gw berpikir kenapa gw tidak seperti teman-teman yang lain, yang begitu mudah bertemu dengan jodohnya, yang bahkan sudah bertemu sejak mereka masih usia belasan. Iri banget karena mereka bisa menghabiskan waktu lebih banyak bersama dengan orang yang mereka sayang... Gw? Yah... harus lagi-lagi belajar dan beradaptasi dengan orang baru. Sampai habis energi gw rasanya...

Oke, balik ke soal jodoh itu apa...

Jawaban pertama gw dapat dari Pak Joe. Beliau bilang jodoh adalah ketika kalian saling mencari dan saling menemukan... "Mungkin Bias sudah merasa menemukan itu di diri dia, tapi dia belum merasa menemukan itu di diri Bias," begitu katanya. Aaah... kesel... 

Yah mungkin jodoh gw masih asyik kerja atau kuliah gitu jadi belum mencari gw... sedangkan gw-nya udah kelabakan nyari dia... #miris

Tapi yah... akan gw tunggu hingga dia mencari gw... meski di sini, gw udah mulai merasa letih mencari...

Selain itu Pak Joe juga pernah bilang kalau yang namanya jodoh itu segalanya akan mudah. Kalau ada berbagai hal yang menghalangi atau ada aja alasan buat kalian untuk gak sama-sama, ya berarti bukan jodohnya. Jujur, untuk hal yang ini awalnya gw gak percaya, awalnya gw gak setuju. Karena buat gw, things that are worth fighting for are not easy... Selama ini gw selalu harus berjuang untuk mendapatkan sesuatu yang gw inginkan dan berharga buat gw. Jadi untuk jodohpun pasti begitu. Makanya kemarin gw gak keberatan untuk mati-matian memperjuangkan hubungan gw dengan dia, yang yah ujung-ujungnya kandas juga...

Nah, baruuu aja Sabtu kemarin gw kumpul sama anak2 S2. Dan seperti biasanya, topik tentang jodoh pun muncul. Salah satu temen gw yaitu mba Isti bilang gini, "katanya kalau kita belum bertemu sama jodoh kita itu kemungkinan karena dua alasan. Yang pertama yaitu kita masih sanggup untuk hidup sendirian.". Gw dan dua temen cewe yang lain langsung garuk-garuk tembok menyatakan udah gak sanggup lagi. Hahahaha...

"Kalau begitu mungkin karena alasan yang ke dua, bahwa masih ada misi kalian yang belum terselesaikan."

JEGER!!!! Kita pun diem.

Gw cuma bisa menjawab, "ya bener kali yah... gw belom kelarin nih misi S2-nya..." Hahaha semoga ini jadi motivasi buat segera kelarin S2 deh hehehe...

Tapi yah kalau dipikir-pikir, ya ada benernya juga. Kalau gw udah ketemu sama jodoh gw, mungkin gw gak bakal kelar-kelar S2 atau mungkin bahkan gak sama sekali. Mungkin gak akan bisa bangun karir sebagai dasar untuk cita-cita ke depannya. So yeah mari kita kelarin dulu ini kuliah yaaaa baru deh berharap dipertemukan dengan si dia yang entah sekarang lagi asyik apa...

Selain itu ya, hal ini ya sama seperti yang diceritakan di serial How I Met Your Mother. [it's gonna be a big spoiler if you never watch it before, so be careful].

Di serial itu kan dijelasin ttg Ted dan Robin yang susah banget mau sama-sama, dan ya jelas banget dari awal kalau mereka memang punya misi yang berbeda. Tapi setelah mereka sudah menggapai misi masing-masing, Ted dengan anak-anaknya, dan Robin dengan karir yang dahsyat, akhirnya mereka bertemu lagi di situasi yang memungkinkan mereka untuk bersama. Di saat mereka selesai dengan misi masing-masing, baru mereka bisa bersama. Walaupun memang ngeselin sih karena istrinya Ted yang amazing itu harus diceritakan meninggal karena sakit. Such life...

Tapi yah kalo menurut gw sekarang ya, setelah berbagai kejadian dan pelajaran dari berbagai hal, gw semakin yakin bahwa jodoh itu harusnya mudah. Akhirnya saya percaya sama Pak Joe hehehe.. Terlambat mungkin, tapi itu adalah hal terbaik yang membuat gw yakin dan bisa bangkit lagi. Membuat gw yang sudah kehabisan energi ini bisa memilih lebih baik lagi ke depannya. It's gonna be easy...

Ya mungkin hal lain harus kita dapatkan dengan bersusah payah, tapi jodoh itu akan mudah. Setidaknya mungkin gw sekarang yang harus gw lakukan adalah harus bersusah payah menunggu hehehe...

Selain itu, hal yang membuat gw optimis dan akan selalu excited menunggu dia datang adalah, akan sebahagia apa gw nantinya. Selama ini mungkin gw menjalin hubungan dengan orang yang salah atau waktu yang salah aja rasanya udah happy banget, gimana kalau nanti gw menjalani semuanya dengan orang yang tepat yah... Pasti bakalan lebih bahagia lagi... Tidak menutup kemungkinan orang itu adalah orang baru ataupun orang lama yang akan bertemu lagi di waktu yang lebih tepat... 

Well, aku tunggu kamu...

Regards,

 

 ~If you die trying for something important, then you have both honor and courage~
Jumat, Oktober 31, 2014 0 komentar

Acceptance

There'is no such thing as moving on, it's all about acceptance.

Kalimat ini baruuuu saja gw baca minggu lalu dari salah satu manga terkenal Jepang Nisekoi. Karena gw masih dalam tahap mencoba untuk moving on, kalimat ini nampar banget. Mungkin memang gak ada yang namanya 'move on' yang ada itu 'acceptance' atau 'penerimaan'. Setelah putus atau pisah, apakah lo bisa menerima hal itu atau tidak... kalau gak bisa menerima kenyataan bahwa lo udah pisah, mungkin selamanya akan susah untuk melupakan.

Then, I thought about it for a second... have I tried to accept this break-up? have I tried to accept the fact that we are no longer together? that he is not interested to be with me anymore...

Both of my brain and heart answered 'no!'.

Ternyata selama ini gw memang masih belum menerima kenyataan semua tersebut... Selalu ada suara yang berteriak dari dalam diri bahwa "he's the one", "dia akan kembali", "he's still in love with you", etc...

Ya ternyata gw masih belum menerima...

belum menerima bahwa dia bukanlah untuk gw setelah berbagai hal yang kita jalanin dan lewatin sama-sama, suka maupun duka
setelah berlapis rintangan yang sebelumnya ada, namun akhirnya reda
setelah berjuta tawa dan tangis yang kita hadapi bersama
setelah bertumpuk harapan yang dipupuk sejak awal
setelah beribu peluk dan kecup yang kita bagi bersama
dan setelah berbagai hal kecil yang gw pelajari khusus untuk membahagiakan dia nantinya

Setelah perpisahan itu, di satu titik gw merasa banyak hal yang sia-sia. sampai ke hal sepele seperti belajar masak makanan yang dia suka (semuanya pedes dan terutama nasi goreng seafood krn cuma itu jenis nasi goreng yang dia suka), meskipun gw gak suka makanan pedes. Untuk siapa gw akan masak semua itu nantinya? Atau membuat 'bucket list' tempat-tempat yang ingin gw kunjungi bersama dengan dia... dengan siapa gw akan pergi ke sana nantinya?

daaan berbagai hal lain yang sudah gw rencanakan dan impikan untuk dilakukan bersama dengan dia...

oke, shit sekarang gw udah berlinang-liang...

but now I realize, I will never be free from this feeling if I don't accept it...

so yeah, no matter how deep my love with him, I will try to accept that he's not the one for me...
no matter how hard it's gonna be, I will try to accept that he's no longer mine...
no matter how lonely it is...
no matter how many tears, pain, or sleeplees night, I will try to accept that I have to be on my own from now on...

sampai satu saat nanti, akan ada seseorang baru yang akan makan masakan pedes gw, yang akan nemenin gw mengunjungi semua tempat-tempat itu, dan mungkin yang akan menemani gw hingga kami menutup usia...

aahhh semoga dia segera datang...

Regards,

 

 ~If you die trying for something important, then you have both honor and courage~
Senin, Mei 19, 2014 2 komentar

Another Brokenhearted...

God, I'm too old for this...

Yes... baru-baru ini gw patah hati lagi! Orang yang gw sayang akhirnya memutuskan untuk mundur... Aah... I'm not gonna tell the detail... because I made promise to myself that this only to be told to my "Dad", Pak Joe.

Entah kenapa gw merasa lelah dan tidak nyaman menceritakan detail kenapa kami berpisah kepada orang lain. Pipi dan sahabat gw, Ndha, aja cuma sekedar tahu bahwa akhirnya dia mundur. Ya, dia adalah orang yang sama dengan postingan gw tentang patah hati satu tahun yang lalu. Setelah mencoba bertahan bersama hingga bulan ini, pada akhirnya dia pergi juga. Gw udah feeling sih sebelumnya, tapi yah mencoba membantah feeling tersebut.

Hhhh.... cukup ceritanya sampai di situ! Seperti yang gw bilang, no details! Now I'm back being single...

Yang paling gw gak bisa saat patah hati seperti ini adalah masa-masa proses penyembuhannya. Buat gw, semua dimulai dengan harus mengumpulkan semua dokumentasi saat bersama, barang-barang kenangan, hingga chat yang tersimpan di handphone. Semua itu harus terkumpul dalam bentuk data digital lalu di-burn di dalam DVD yang akan disatukan dalam box tersendiri. Menghindari gak sengaja / iseng membuka kenangan lama dalam laptop atau hp yang berujung pada tangis...

Belum lagi air mata yang susah banget untuk berhenti... Kemarin gw menghabiskan waktu tiga hari mendem dalam kamar dan menangis, mencoba mengeluarkan semua perasaan sedih yang tersisa. Sampai hari ke-empat ini memang belum habis rasa sedih itu, tapi setidaknya sudah banyak yang berhasil dikeluarkan. Namun masih ada beban berat yang terasa di dada. Seakan-akan ada lubang menganga di sana yang tidak bisa menutup sempurna dalam waktu cepat. Lubang yang sering kali menyeret kembali rasa sakit. Pada akhirnya sampai beberapa waktu ke depan, gw masih akan menangis karena hal ini.

Mungkin perasaan seperti ini dibilang klise, tapi nyatanya begitulah yang terasa. Saat bangun maupun saat menjelang tidur, beban itu masih terus terbawa... Bener-bener gak bisa melakukan apapun selain mencoba menyibukkan diri untuk sejenak melupakan rasa sakit tersebut dan menunggu hingga waktu yang menyembuhkan...

Setelah patah hati gini, biasanya perasaan gw sangat sangat sensitif... saking sensitifnya, gw jadi paranoid sendiri. Gw takut tiap kali hp berdering atau membunyikan nada notifikasi sms, chat, atau sosial media yang masuk. Gw takut akan membaca sesuatu yang berhubungan dengan dia. Takut karena hati gw akan merasakan sakitnya setiap teringat dia. Rasanya seperti tertusuk tepat di tengah jantung dengan belati tajam. It hurts like hell, always...

Gw bahkan merasakan takut bertemu dengan dia jika gw keluar rumah. Ada banyak pikiran ataupun skenario jelek yang tumbuh saat-saat seperti ini. Bertemu dengan dia dalam salah satu skenario jelek di kehidupan nyata itu bukan hal yang ingin gw alami saat ini. Jangankan bertemu dengan dia... gw bahkan was-was jika melihat seorang pengendara motor di jalan yang penampilan fisiknya sama seperti dia. Berada dimanapun rasanya tidak nyaman buat gw, kecuali di dalam kamar gw sendiri.

Mendengarkan lagu ataupun radiopun jadi masalah. Jika lagu tersebut ada hubungannya dengan kami, otomatis gw akan teringat dia, dan gw akan menangis lagi... sucks to be me... I'm bad at dealing my own brokenheart...

Tapi toh gw gak bisa begini terus... cukuplah tiga hari gw memendam diri... 

Hari ini gw mencoba keluar dari rumah. Pagi-pagi gw jalan keliling kompleks. Olah raga ringan asalkan bisa berkeringat dan meluruskan pikiran. Meskipun ada sesi menyendiri sebentar di taman pojok kompleks  dan menahan air mata yang mendesak keluar. Setelah itu gw siap-siap untuk mengajar bahasa Jepang privat. Satu setengah jam pun terlalu dengan mudah.

Saat menyetir pulang, gw mengambil keputusan untuk mencoba makan siang sendirian. Pergilah gw ke salah satu restoran Sushi di mall daerah rumah gw. Kenapa Sushi? Karena gw lagi pengen dan dia tidak suka makanan Jepang tersebut. Jadi gak ada kenangan kami pernah makan Sushi bareng-bareng.

Sushi patah hati gw... (dari kiri ke kanan) Abura Salmon Belly,
Salmon Sushi dan Crispy Salmon something hehehe
Alhamdulillah makan Sushi bisa lancar meskipun sendirian. Sempet berasa pengen nangis sih! Pengen nangis karena enak hahahaha... Damn! Oke tiba-tiba keinget dia...

Selesai makan Sushi yang cukup membuat kantong tepos (bodo ah!), gw menuju ke bioskop, beli tiket film Godzilla. Aaaahhh kembali pada ritual menonton bioskop sendirian... sedikit canggung sih karena udah lama banget gak nonton sendirian, tapi yah ini proses yang harus dijalani...


Sedih ye... untungnya filmnya Godzilla, bukan drama tangis2... Meskipun begitu, berasa banget loh ada rasa kehilangannya! Karena biasanya gw pasti senderan atau dirangkul sama dia. Kali ini harus mulai membiasakan diri duduk santai sendirian saat menonton. Uuukkhhhh berasa sakitnya...

Selain dua kegiatan tersebut, gw juga nyempetin diri untuk mampir ke toko buku, beli komik dan novel. Iseng-iseng cari yang gak gw butuhin, liat-liat, dan gak beli. Yang dibeli ya cuma komik dan novelnya ajah. Sempet mampir ke beberapa toko baju dan sepatu juga. Hmmm ya sama sekedar lihat-lihat, coba-coba, dan gak beli. Yah kali aja kalo ada sepatu bagus yang dicoba bisa melambungkan sedikit mood di hati...

Gw pun mampir ke toko obat untuk cari salep, minyak angin, dan vitamin C. Gimanapun juga, badan gw sering kali gak bisa kompromi kalau lagi patah hati. Bisa tiba-tiba ambruk tanpa alasan... Oh ya selain itu juga gw mencoba menimbun perasaan sedih dan menimpanya dengan cokelat. Makanlah gw satu slice Moist Chocolate... dosa banget deh gw...

Chocolate Cake + lemon tea... penimbun rasa sedih
Setelah makan cake tersebut, gw baru inget kalau gw udah gak bisa makan makanan yang terlalu manis. Akhirnya hanya cakenya saja yang gw makan, cokelat toppingnya masih utuh deh! Tapi kalau lemon tea habis pastinya... dan setelah itu gw pulang ke kamar dan kembali merenung sendiri... 

Kembali muncul berbagai pertanyaan 'kenapa' di benak gw... sulit sekali untuk ikhlas yaitu menerima tanpa mempertanyakan... Tapi gw akan terus mencoba hingga tak ada lagi pertanyaan 'kenapa' muncul di benak... hingga mungkin waktu yang akan memberikan jawaban, walau entah berapa lama harus menunggu.

Kadang gw membenci diri gw sendiri yang tiap kali jatuh cinta gak pernah hanya 50% seperti yang disarankan orang-orang. Bagi gw hubungan itu seperti lompatan nasib, karena itu disebut jatuh cinta. Ketika memutuskan untuk melompat, gw akan terjun dalam, bahkan mungkin hingga ke dasar. Karena itulah saat cinta gw gagal, butuh waktu lama untuk gw sampai kembali ke permukaan. Tapi yah semoga saja karena sudah latihan terjun berkali-kali dan memanjat lagi berkali-kali, bisa jauh lebih cepat sampai ke permukaan...

You know what... selama ini gw berusaha untuk mencintai tanpa syarat, berusaha untuk mencintai orang lain apa adanya mereka, menerima segala kekurangan dan kelebihan mereka... Karena itu kali ini gw berdoa bahwa jika gw diizinkan untuk jatuh cinta lagi, untuk bertemu dengan jodoh gw, maka gw berharap dan gw yakin gw layak untuk juga dicintai tanpa syarat... dicintai apa adanya... aamiiiiin...

wish me luck, guys!

Regards,

 

 ~If you die trying for something important, then you have both honor and courage~
Sabtu, Mei 17, 2014 0 komentar

Jepang!!!

Yap! Sesuai dengan judulnya, saya akhirnya berangkat ke Jepang!

Jadi pada bulan Februari 2014 lalu, gw mendapat kesempatan untuk mengikuti program JENESYS 2.0 selama 10 hari di Jepang. Rasanya seneng banget karena mimpi untuk menginjakkan kaki di Jepang terwujud juga. Gratis pula! Terima kasih, ya Allah!

I feel so lucky...

Jadi awalnya itu sekitar pertengahan Februari 2014 lalu, gw dapet kabar dari bos di IkuZo!. Dia bilang kalau ada tawaran program ke Jepang untuk murid IkuZo! yaitu program JENESYS 2.0. Program ini merupakan program berkelanjutan yang diadakan oleh Pemerintah Luar Negeri Jepang dengan mengundang perwakilan dari berbagai negara untuk datang ke Jepang. Setiap program keberangkatan memiliki tema masing-masing. Pas banget kali ini temanya adalah Manga, Anime, dan Cosplay. Karena itulah IkuZo! menjadi salah satu lembaga terpilih untuk mengirimkan dua orang kandidat peserta.



Pertama-tama yang terpilih adalah adek gw si Pipi yang memang dulunya murid IkuZo!. Pas gw tanya dia bisa apa gak, dia langsung teriak "Mau! Bisa!" dan lompat girang. Hahahaha...

Sedangkan gw awalnya sedih karena gak terpilih... soalnya persyaratannya masih mahasiswa... hiks... jadinya satu orang lagi adalah salah satu guru gambar di IkuZo! yang juga memang masih mahasiswa.

Keesokan harinya gw langsung mempersiapkan dan menanyakan berbagai hal tentang keperluan dan persyaratan keberangkatan si Pipi. Pas gw lihat undangan dari Kedutaan, ternyata syarat utama usia di bawah 30 tahun dan status mahasiswa, bukan harus mahasiswa S1. Nah gw tanya deh ke Vera sensei, apakah gw juga boleh coba mengajukan? Kalau memang gak boleh dari IkuZo! gw akan coba mengajukan sebagai perwakilan dari UPH.

Vera sensei baru ingat ternyata kalau gw memang masih mahasiswa. Dia langsung coba menanyakan ke pihak Kedutaan dan mereka mengatakan tidak ada masalah. Pas banget juga guru manga IkuZo! yang tadinya dipilih, ternyata mengundurkan diri karena dia sedang ujian. Alhamdulillaaaaaah...!!!!! Mau nangis rasanya saat itu... Semua berjalan dengan baik...

Jadilah selama satu minggu itu gw dan Pipi harus mempersiapkan berbagai persyaratannya. Mulai dari Passport, Pas Photo. surat rekomendasi kampus, formulir Visa, formulir program, dll. Sekitar sehari sebelum penutupan pendaftaran, kita berdua langsung datang ke Kedutaan Besar Jepang di Jakarta dan menyerahkan semua kebutuhan. Saat bertanya apakah kami masih akan diseleksi atau sudah pasti berangkat, Pak Kemas, orang dari Kedutaan mengatakan bahwa kami pasti langsung berangkat.

Dia malah sempat mengatakan kalau tadinya IkuZo! nyaris tidak terpilih, namun karena website dan sosial media yang sangat bagus, mereka memberikan kesempatan. Saat itu rasanyaaaaaa.... kerja keras gw ternyata membuahkan hasil juga.... Terima kasih...

Setelah itu kalau gak salah kita menunggu kabar panggilan lagi sekitar tiga minggu kemudian. Selama tiga minggu itu adalah waktu yang sangat-sangat meresahkan. Hahaha ada perasaan harap-harap cemas kalau-kalau ternyata gak diterima atau ada persyaratan yang kurang, dll. Pas banget seminggu sebelum keberangkatan, gw menerima email konfirmasi. Isinya jadwal keberangkatan, buku panduan, dll. Yipppiiiieee!!!! SAYA KE JEPAAAANG!!!

*doing the celebratory jump*

Karena waktu keberangkatan tinggal seminggu lagi, banyak hal yang harus dilakukan saat itu:
1. izin ke kampus
2. nyelesain kerjaan sampai kepulangan
3. beli koper baru
4. beli coat karena di sana masih dingin
5. jaga kesehatan
6. packing
7. dll

Heboh deh pokoknya persiapan ke sana! Naaah cerita saat keberangkatan akan lanjut di postingan berikutnya yah! See ya! Mata ne!

Regards,

 

 ~If you die trying for something important, then you have both honor and courage~
Jumat, Mei 09, 2014 0 komentar

Unique Umroh Facts and Tips!

Setelah kemarin selesai menceritakan tentang pengalaman Umroh, sekarang jadi pengen cerita soal hal-hal unik apa yang gw temukan selama melakukan perjalanan tersebut. Oh ya, beserta tipsnya juga.. hehehe siapa tahu berguna untuk kalian (^.~)

1. Mobil
Selama berada di tanah Arab, mulai dari Jeddah, Madinah, dan Mekkah, cuma satu kali gw melihat mobil pribadi yang mulus. Selebihnya udah lecet, penyok, bahkan ditinggalkan begitu saja. Gw sering kali bertanya dalam hati "Kenapa ya? Padahal 90% mobil di sini adalah sedan, sayang khan kalo dibiarkan rusak sana-sini atau ditinggalin gitu aja..."

Ternyata eh ternyata, ada alasan kenapa hal ini terjadi. Alasan pertama adalah karena maraknya pencurian. Yup! Banyak banget mobil bagus yang akhirnya dicuri, karena itu mereka sengaja membuat mobil mereka sedikit lecet atau penyok supaya tidak menarik perhatian pencuri. Alasan kedua adalah, kalau terjadi mogok, atau tabrakan, antara pihak lebih suka menyelesaikan secara damai. Kalau polisi terlibat, urusannya bakalan panjaaaang... Hmmm mungkin masih mendingan polisi kita kali yah... mungkin...

2. Jalan Tol
Karena dataran yang luas, gurun yang tandus, masyarakat Arab bermukim hanya pada kota-kota yang tanahnya sedikit lebih subur atau di kota yang memiliki tempat bersejarah dalam Islam. Sebagian besar wilayah tidak dihuni. Karena itulah kota-kota di sini terletak jauh satu sama lain daaan butuh jalan penghubung yang panjang yaitu jalan tol.

Jalan tol ini dibangun melintasi wilayah perbukitan tandus dan gurun yang panas... Hal ini dilakukan untuk memudahkan transportasi antar wilayah dan kota terutama pada saat periode ibadah Haji. Kebayang gak tuh kalau masih harus naik unta untuk ibadah Haji dan Umroh? Butuh waktu berapa lama coba?

Nah, semua jalan tol di sini merupakan fasilitas gratis yang disediakan oleh pemerintah Kerajaan Arab Saudi. Jadi gak ada tuh pintu bayar tol atau petugas tol yang memungut uang. Setiap batas akhir atau masuk jalan tol dijaga oleh petugas bersenjata. Yup! They're carrying guns every time... Yah selama gak ada yang aneh-aneh, semua kendaraan roda empat atau lebih bisa keluar-masuk tanpa hambatan.

3. Alat Elektronik
Jangan pernah tertarik membeli alat elektronik di sini! Semurah apapun harganya, jangan! Kenapa? Karena sama saja dengan beli barang elektronik di China. Bungkusnya apa, dalemnya apa. Kalau kita komplain ke penjualnya juga biasanya mereka gak mau tahu lagi. Pas kemarin di rombongan, ada satu orang yang membeli Iphone terbaru, eh pas dibuka kardusnya, isinya hape nokia jaman baheula.

Jadi, lebih baik tahan-tahan deh kalau mau beli alat-alat elektronik di tanah Arab. Kecuali kalau belinya di mall kali yah? Karena kalau di counter asli di mall pasti terjamin.

4. Recehan
Bawalah uang recehan! Kalau dari Indonesia gak punya uang recehan real, ketika kalian belanja di sana, simpan uang recehan tersebut! Untuk apa? Untuk dibagikan kepada fakir miskin yang akan banyak kalian temukan di sana, terutama di sekitar masjid. Lumayanlah buat menambah amal selama beribadah.

5. Gunting
Hah!? Kenapa harus bawa gunting? Karena setiap kali selesai ibadah umroh, kita pasti harus memotong sedikit rambut kita. Supaya gak bingung atau mengantri lama menunggu gantian pakai gunting ketua rombongan, ada baiknya kita bawa sendiri. Hal ini akan sangat memudahkan kalau kita terpisah atau ingin melaksanakan ibadah umroh di luar jadwal dari travelnya.

Tapiiii... harus diingat bahwa gunting adalah benda yang dianggap berbahaya dan dilarang untuk dibawa secara bebas ke dalam pesawat. Jadi simpan gunting di dalam koper bagasi untuk menghindari gunting tersebut diambil oleh petugas bandara yah!

6. Vaksin
Sebelum berangkat ke tanah Arab, kita akan diwajibkan untuk divaksin. Saat gw berangkat dulu, vaksin yang diwajibkan adalah Meningitis dan Influenza. Sedangkan saat ini ada tambahan satu vaksin lagi, cuma gw belum tahu apa namanya. Yang pasti vaksin ini penting dan jangan dianggap remeh ya! Karena kita rawan sekali terkena penyakit-penyakit tersebut selama di sana. Apalagi karena perbedaan suhu dan cuaca, akan membuat daya tahan tubuh kita lemah.

Ingat juga bahwa saat ini sedang ramai virus MERS yang mewabah di sana. Pastikan kondisi tubuh kita benar-benar fit sebelum berangkat. Penting sekali untuk membawa berbagai macam vitamin maupun suplemen untuk menjaga kondisi selama berada di sana. Vitamin C dan suplemen imunitas sangat disarankan, loh! Biarin ribet dikit karena harus bawa ini itu, daripada selama di sana kita repot karena sakit, dll.

7. Air Mineral
Karena udara di sana sangat panas dan kering, ada baiknya membawa botol air yang bisa kita isi ulang.  Di masjid selalu tersedia keran air zam-zam ataupun bergalon-galon air zam-zam gratis yang bisa kita konsumsi kapan saja. Kalau terus-menerus harus membeli air mineral, sayang kan uang recehnya! Toh bisa disedekahkan saja!

8. Obat Penunda Haid
Bagi yang jadwal umroh atau hajinya bertepatan dengan jadwal haid bulanan, ada baiknya mempertimbangkan penggunaan obat ini. Obatnya dijual bebas kok, namanya Primolut, cuma memang agak mahal sih!

Yang harus diperhatikan adalah cara penggunaannya yah! Karena banyak sekali yang mencoba tapi haidnya tetap keluar, sayang banget kan! Pertama-tama kamu harus pastikan dulu kapan jadwal haid kamu kira-kira akan datang, nah obatnya diminum seminggu sebelum jadwal tersebut tiba. Satu kali satu hari saja cukup, dan minumlah di jam yang sama yah! Terus konsumsi obat tersebut hingga selesai ibadah umroh kamu. Selesai minum obat, tiga hari setelahnya haid akan keluar lagi dengan normal.

Ketika umroh lalu, gw juga konsumsi obat ini supaya ibadah lancar. Alhamdulillah selama ibadah, gak terganggu dengan jadwal haid yang berbarengan. Hehehe...

Hmmm kira-kira segitu aja yah tips2 tentang ibadah umrohnya. Semoga bermanfaat!


Regards,

 

 ~If you die trying for something important, then you have both honor and courage~
Minggu, Februari 16, 2014 0 komentar

Umroh 2013 Part 7

Yeeaaaay!!! Akhirnya sampailah kita di hari-hari terakhir perjalanan Umroh tahun lalu.... Aaahhh gak berasa udah mau kelar aja ceritanya... hehehe kalo dijalanin juga memang waktu gak berasa sih... Tahu-tahu udah waktunya untuk pulang...

Day 8:
Pagi di hari ke-delapan ini dimulai dengan menyelesaikan packing. Yup! Gimanapun juga packing belum kelar kalau belum memasukkan semua perlengkapan mandi dan baju tidur yang terakhir dipakai di sini. Tapi karena sebagian besar sudah rapi, jadi tinggal selip sana selip sini dikit deh! Hehehehe...

Selesai packing, kita semua sarapan dan menunggu di lobi hingga semua anggota rombongan berkumpul. Selain itu kami juga masih harus menunggu bis rombongan datang yang hari itu agak terlambat. Sepertinya karena situasi jalanan yang padat.

Nah sambil menunggu, gak ada salahnya dong mau foto-foto dulu...

Bersama Ustadzah pembimbing kami...

Gaya dikit ah... hehehe

Aaaaah ini padahal bagus posenya!!!
Sayang blurrr!!!

Papski dan Momski... Tetap mesra :D
Btw setelah umroh terakhir, si Papa mencukur
habis rambutnya hehehe!
Nah setelah semua anggota rombongan berkumpul dan bis datang, kami pun berangkat menuju Jeddah untuk kembali terbang ke Jakarta. Selama perjalanan, kami sempatkan mampir ke sebuah pasar di Jeddah untuk membeli oleh-oleh. Nyokap sih lumayan lama belanjanya. Sedangkan gw, karena gak ada yang ingin gw beli lagi, jadi cuma liat-liat bentar, trus balik deh ke bis.

Setelah itu kami sempatkan untuk berkeliling kota Jeddah dan melihat beberapa lokasi bersejarah di sana. Salah satunya adalah Masjid Terapung di Laut Merah. Tapiiiii karena keterbatasan waktu, kami hanya sekedar mampir dan berfoto sebentar. Shalat pun gak sempat karena kami tiba sebelum Dzuhur sedangkan sudah harus berangkat menuju bandara.

Pipi. Tetep kece di pinggir Laut Merah.

Hilmy. Walo harus menahan sinar matahari, masih bisa
senyum menghadap kamera.
Gw.  Cuma foto ini yang hasilnya rada
bagusan. Hahahaha *miris!*
Setelah waktu berfoto habis, kami pun segera berangkat menuju bandara. Ternyata ketika sampai, waktu keberangkatan masih lama karena delay... TIDAAAAAKKK!!!!

Ya udah deh jadinya menunggu lama sampai sekitar jam 4 sore kalo gw gak salah... Sempet shalat Dzuhur dan Ashar baru akhirnya bisa boarding pesawat menuju Abu Dhabi untuk transit... Yang menyebalkan adalah para anggota rombongan yang dengan seenaknya tuker-tukeran kursi. Gw sampe hampir gak jelas bisa duduk dimana. Setelah melapor ke pramugari, dia pun kebingungan karena orang-orang tersebut gak jelas harusnya duduk dimana.

Akhirnya setelah semua sudah duduk tenang, dan ada satu bangku kosong, akhirnya gw bilang ke pramugari kalau gw duduk di situ aja. Dan dia sangat berterima kasih coz I didn't make a scene... wish I could... 

Penerbangan yang memakan waktu sekitar dua jam tersebut berjalan lancar. 

Sayangnya ketika sampai di Abu Dhabi-pun kami harus menunggu cukup lama. Sekitar enam jam kalo gak salah... Capeeeeee banget nunggunya! Alhamdulillah bandara ini sangat nyaman dan ada fasilitas tap water-nya. Jadi ya udahlah yaaa... asalkan bisa kembali dengan selamat, menunggu sedikit tidak masalah.

Day 9:
Pesawat Etihad akhirnya berangkat menuju Jakarta sekitar jam 2 pagi... Nganttuuuuuuuuk buangettt karena gw hampir gak tidur selama menunggu di bandara Abu Dhabi. Gw berharap bisa tidur di pesawat. Sayangnya hanya bisa tidur ayam... Tapi setidaknya gw duduk bareng Pipi lagi jadi no drama!

Si Pipi sama pramugari disangka masih anak-anak jadi dia dikasih mainan. Hahahaha!! Tampangnya lucu saat dia dapet mainan itu.

Daaaan... Alhamdulillah kami pun tiba dengan selamat di Jakarta. Setelah itu rasanya hanya ingin segera sampai di rumah dan tidur...

Nah begitulah kira-kira keseluruhan kisah perjalanan umroh tahun lalu! Gw hanya bisa berdoa bahwa suatu saat nanti, diizinkan dan diberi rizki untuk bisa datang kembali ke tanah itu... Kalau bisa, bersama kamu...

Amiiiiinnnnn.....

Regards,



 ~If you die trying for something important, then you have both honor and courage~
Kamis, Februari 06, 2014 0 komentar

Umroh 2013 Part 6

Mari kita lanjutkan cerita saat-saat terakhir ibadah Umroh 2013 lalu...

Day 7:
Di hari ke-tujuh ini sebenarnya adalah waktu untuk istirahat sebelum perjalanan pulang esok harinya. Namun karena kesepakatan sebagian besar jamaah Umroh untuk sekali lagi melakukan ibadah, maka diadakanlah kegiatan Umroh sekali lagi. Namun kali ini dibebaskan bagi yang ingin ikut saja, yang tidak ingin ikut ibadah cukup mengikuti kegiatan jalan-jalan tambahan ke peternakan Unta.

Yup! Kita mampir ke peternakan Unta dengan menggunakan dua bus kecil sewaan. Ceritanya banyak yang pengen lihat Unta dan minum susu Unta. Kalo gw sih sebenernya pengen coba minum juga, cuma karena dipeternakan tersebut lumayan bau kotoran Unta, jadinya gak minat lagi. Takut eneg...

Perjalanan menuju peternakan Unta...
Pipi dan teman barunya,.. hehe :D
The Majestic Camel... Nice eyelash!
Puas berfoto bersama unta-unta dipeternakan tersebut, barulah kami menuju ke Hudaibiyah untuk kembali mengambil Miqat dan niat berihram untuk melanjutkan ibadah Umroh. Awalnya gw dan Pipi tidak ingin ikut lagi karena kaki terasa cape banget. Cuma karena akhirnya nyokap bisa ikut Umroh dan minta ditemenin, jadinya ikutlah kami. Selain itu kami berpikir, kapan lagi? Selagi berada di Mekkah dan masih ada kesempatan, maka Umroh-lah kami.

Ketika sampai di Hudaibiyah, kondisi tidak begitu ramai karena hanya ada satu rombongan lain selain kami yang sedang niat berihram di sana. Yang mengejutkan bagi gw, Masjid Hudaibiyah, yang juga merupakan salah satu tempat bersejarah ketika Rasulullah SAW melakukan perjanjian dengan Bani Quraisy di sini, sangat tidak terawat...

Masjidnya kecil dan sedikit kotor, toiletnya pun kurang baik dan airnya sedikit kotor... 

Selesai ambil Wudhu, nyokap baru ngeh kalo ternyata dia masih 'halangan' karena keluar lagi. Jadinya hanya gw dan Pipi yang niat untuk Umroh. Meskipun begitu tetep semangat! 

Ketika Shalat di dalam Masjid, gw sedih melihat ruangan shalat perempuan hanya terdiri dari dua shaf saja. Selain itu karpet yang mengalasi lantai pun kotor. Mukena dan Al-Quran yang disediakan juga sudah sangat berdebu dan tidak terawat. Selain itu juga ada bak tempat menaruh sumbangan untuk perawatan Masjid. Sungguh gw gak habis pikir.... Namun hal inilah yang akhirnya membuat gw memutuskan untuk menaruh Al-Quran ukuran sedang yang gw bawa di sini. Tadinya mau gw hibahkan di Masjidil Haram. Tapi... sepertinya di Masjid Hudaibiyah ini lebih membutuhkan.

Sambil menaruh Al-Quran itu, gw berdoa, bahwa jika Allah mengizinkan gw ingin kembali lagi ke sini dan menyumbangkan lebih banyak untuk Masjid ini. Semoga terkabulkan... Amiiiinnn...

Selesai itu semua, gw dan Pipi segera balik ke bus. Ternyata kita berdua dicari-cari sama pemandu karena kita yang paling terakhir selesai. Hehehe... langsung ke kembali ke Mekkah dan menuju Masjidil Haram. Akhirnya hanya Bokap, gw, Pipi, Ihsan, Hilmy, dan sebagian jamaah rombongan yang kembali Umroh. Nyokap dan Tante Ani kembali ke Hotel untuk istirahat.

Ada yang berbeda saat Umroh kali ini...

Ketika masuk masjid, biasanya kami disambut oleh penjaga masjid wanita yang berpakaian serba hitam. Mereka selalu memeriksa tas, mengobrak-abrik isinya, dan menyuruh kami untuk cepat-cepat. Namun kali ini yang menyambut kami adalah seorang penjaga masjid yang sangat ramah. Ia menyapa "assalamuaikum" pada gw dan Pipi, memeriksa isi tas sebentar, lalu mendoakan kami saat masuk ke dalam.

Gw dan Pipi berkata, "tumben".

Kami pun langsung melaksanakan ibadah umroh dengan mengelilingi Ka'bah / Thawaf. Siang itu suasana lebih sepi dari biasanya. Karena memang sejak awal kita terpisah dari rombongan, jadi kita berduaan aja thawafnya dengan lebih santai. Di putaran ke-tiga, gw dan Pipi melihat bagian belakang Ka'bah yang sepi. Lalu kami berpikir untuk mendekat ke arah Ka'bah untuk sekedar memuaskan keinginan menyentuh tembok Ka'bah. 

Kami berjalan mendekat, mengangkat tangan untuk menyentuh tembok. Tepat ketika tangan kami nyaris menyentuh Ka'bah ada tangan lain yang menarik pergelangan kami. Dua orang perempuan kecil berpakaian serba putih menarik tangan kami dan berkata, "Ayo cium batu Hajar Aswad!"

Gw dan Pipi berpandangan bingung kemudian bertanya, "Memang bisa?". Karena selama ini kami selalu melihat betapa penuh dan berdesak-desakkannya orang yang ingin mencium batu dari Surga tersebut. Jadi kami tidak berniat sama sekali meskipun keinginan memang ada.

Dengan lantang mereka menjawab, "Bisa!"

Masih dengan kondisi kebingungan, kami mengikuti saja arahan mereka menuju lokasi batu Hajar Aswad di samping pintu Ka'bah. Sungguh perjuangan yang melelahkan dan sulit ketika menerobos desakan orang-orang yang berkumpul di sekitar situ. Dua perempuan tersebut membawa kami melewati bagian depan pintu Ka'bah dan berpegangan erat di sana sambil perlahan-lahan masuk ke bagian paling depan.

Entah berapa banyak orang yang terlempar keluar, terdorong, terjepit, terinjak demi mencium Hajar Aswad. Sepanjang waktu gw dan Pipi selalu berdoa dan berdzikir agar diberi kemudahan jika memang kami diizinkan untuk mencium batu tersebut. Sepanjang usaha kami yang melelahkan tersebut, dua perempuan yang membantu kami itu, berkali-kali berkata "Sabar ya!", "terus dzikir!" sambil menarik kami menerobos kerumunan orang. Sampai tiba akhirnya giliran Pipi lalu gw.

Ajaib! Ketika kepala gw masuk ke dalam lingkaran untuk mencium batu tersebut. Semua suara hilang. Dunia terasa kosong. Hanya ada air mata yang menetes deras, ciuman panjang, dan doa yang tak henti gw panjatkan. Tidak ada satupun tangan yang menarik gw keluar seperti orang-orang sebelumnya. Namun gw sadar, ada orang lain yang menunggu giliran, karena itu gw mengeluarkan kepala dan tak henti bersyukur...

Saat menulis ini pun, air mata gw mengalir mengingat saat-saat itu... sungguh mengharukan...

Keluar dari kerumuman orang di sana lebih mudah asalkan kita tahu caranya, yaitu dengan berjalan mundur keluar. Selesai dari sana, gw ketemu Pipi, sujud syukur, dan berdoa... 

Indah...

Ya Allah sungguh aku ingin kembali ke rumahmu lagi...

Setelah itu gw dan Pipi kembali meneruskan thawaf dan Sa'i. Di tengah perjalanan Sa'i sempat ketemu bokap dan kami langsung laporan bahwa kami pun berhasil mencium Hajar Aswad, setelah sehari sebelumnya bokap yang akhirnya juga sukses melakukan hal yang sama. Beliau mengucap 'Alhamdulillah'.

Selesai Sa'i, kami tahalul dan kembali ke Hotel untuk istirahat.... Sampai di hotel, segera laporan juga ke nyokap mengenai pengalaman yang baru saja kami alami. Nyokap juga senang banget walaupun gw tahu dia pasti sedih karena tidak bisa sekalipun melaksanakan ibadah umroh.

Selain itu kabar gembira lainnya, Hilmy, adik cowok gw juga berhasil mencium Hajar Aswad keesokan harinya. Bokap pun segera menceritakan hal ini kepada pemimpin rombongan. Bagaimanapun juga, bokap pasti senang banget. Pemimpin rombongan bilang bahwa ini berkat kebaikan leluhur keluarga kami juga. Alhamdulillah...

Malam harinya gw, Pipi, dan bokap melaksakan shalat Isya terakhir dan thawaf Wada (perpisahan) di Masjidil Haram agar keesokan harinya bisa lebih tenang saat mempersiapkan kepulangan. Karena selesai thawaf Wada tidak boleh kembali ke Masjidil Haram lagi. Sedangkan nyokap hanya berdoa dari luar masjid saja.

Selesai itu baru kami mampir ke mall nemenin nyokap belanja. Setelah itu gw, Pipi, dan bokap mampir ke pertokoan menuju hotel untuk membeli Nasi Kebuli, Muthabak (martabak versi Arab), dan Kebab. Bokap sih langsung menggunduli kepalanya karena sudah ber-Nadzar. Hehe...

Nasi Kebuli yang gw beli bermacam-macam variasi lauknya karena dibeli di semacam fastfood chain di sana. Rasanya lumayan-lah... Tapi nasinya buanyak buanget!!! Sampe makan berdua sama bokap aja gak habis. Sedangkan Muthabaknya tidak seenak di sini... kurang garam hahahah... Yang memuaskan itu Kebabnya, karena isinya beda dengan di sini yang banyak mayonaise-nya. 

Alhamdulillah puas banget di hari tersebut. Bisa ibadah dan juga mencoba makanan setempat...

Tinggal satu hari lagi yang tersisa di Tanah Haram ini... lanjut di postingan berikutnya yah... ^^

Regards,

 

 ~If you die trying for something important, then you have both honor and courage~
 
;